Mengenal Hassan Wirajuda Award

20 Desember 2017 0:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slank Duta Perlindungan WNI di Luar Negeri 2017 (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Slank Duta Perlindungan WNI di Luar Negeri 2017 (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian luar negeri (Kemlu) menganugerahi orang yang telah berjasa melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Pemberian hadiah tersebut dinamakan dengan The Hassan Wirajuda award.
ADVERTISEMENT
Acara ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2015 silam. Di tahun ketiga ini, banyak nama yang masuk nominasi lantaran berhasil menyelamatkan WNI yang berada di wilayah konflik.
Dikutip dari situs Kemlu, nama Hassan Wirajuda dipilih sebagai sebuah penghargaan karena mantan Menlu pada periode 2001-2009 itu merupakan inisiator dan pelopor dari pengarusutamaan (mainstreaming) upaya perlindungan WNI dan BHI di luar negeri oleh Kementerian Luar Negeri pada khususnya, dan oleh Pemerintah RI pada umumnya.
Dr. Nur Hassan Wirajuda merupakan Menteri Luar Negeri RI ke-15. Pada tahun 2002, Kementerian Luar Negeri di bawah kepemimpinan Hassan berhasil membentuk suatu direktorat baru yang memiliki tugas dan fungsi khusus untuk mengkoordinasikan penanganan perlindungan WNI dan BHI di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2006, Hassan Wirajuda memperkenalkan konsep Citizen Service di 16 Perwakilan RI di mana terdapat konsentrasi WNI. Pada tahun 2008, gagasan tersebut dilembagakan dengan dikeluarkan Permenlu 04/2008 mengenai Perwakilan Citizen Service yang menjadi dasar hukum penetapan 24 Perwakilan sebagai Perwakilan Citizen Service.
Untuk tahun 2017 ini, The Hassan Wirajuda Award diberikan ke 18 orang dari kategori individu dan organisasi.
Berikut mereka yang mendapatkan Hassan Wirajuda Award, kategori Pemda: Aceh dan Desa Jenggik Utara. Kategori jurnalis dan media: Iwan Santosa (Harian Kompas), Luki Aulia (Harian Kompas) dan Rohmarin Bonasir ( BBC Indonesia). Kategori mitra kerja perwakilan RI: Aryanti dan KWKW Damam Arab Saudi. Kategori masyarakat Madani: Sabah Bridge dan VTIC. Kategori staf perwakilan RI di luar negeri: Marsianda Widianto (Konsul KJRI Johor Baru), Rofik Rakip (staf lokal KJRI Jeddah), Agus Abdul (Atase Teknis Imigrasi KJRI Davao), dan Naafi Arman (LO Polri KJRI Tawau). Kategori mitra kerja Kemenlu RI: Direktorat Imigrasi Kemenkumham, Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri dan Satgas TPPO Bareskrim Polri. Kategori Kepala Perwakilan RI: Ito Sumardi (Dubes Myanmar) dan Berlian Napitupulu (Konjen RI Davao)
ADVERTISEMENT
Sementara itu, grup band Slank menjadi duta perlindungan WNI luar negeri selama setahun ke depan.
Dalam sambutannya di malam penganugerahan The Hassan Wirajuda Award di Hotel Sahid Jaya, Selasa (19/12) malam, Menlu Retno memberi pesan dari atas podium.
"Kampanye perlindungan WNI ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenlu. Sebab itu Hassan Wirajuda Award ini wujud terima kasih kami untuk para mitra Kemenlu," kata Retno.
Retno juga mengungkapkan, dalam upaya mengoptimalkan perlindungan terhadap WNI agar berkesinambungan, pihaknya segera meluncurkan aplikasi Safe Travel. Selain itu mulai tahun 2018 seluruh WNI di luar negeri dapat menerima layanan kependudukan di perwakilan Indonesia setempat.
"Layanan ini termasuk perlindungan kami dengan mengintegrasikan database WNI Kemenlu, Kemendagri dan BNP2TKI serta Keimigrasian," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Dan pada malam itu, Slank yang juga didaulat menjadi duta perlindungan WNI memberi pesan.
“Buat Slank ini adalah panggilan hati, karena kita tahu Pemerintah tidak bisa mengerjakan sendiri. Kita juga akan mengajak para Slankers, di dalam negeri maupun yang menjadi TKI di luar negeri untuk ikut membantu”, ungkap Bimbim Slank dalam sambutannya, seperti dikutip akun twitter kemetrian luar negeri.