Kemlu: Oxford Tak Mengerti Apa yang Dilakukan Indonesia di Papua

18 Juli 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah usai Media briefing di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta Pusat. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah usai Media briefing di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta Pusat. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksana Tugas (Plt) Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengkritik Kota Oxford yang memberikan penghargaan kepada pemimpin gerakan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda.
ADVERTISEMENT
Faizasyah menegaskan, Benny merupakan sosok separatis. Pemerintah Kota Oxford tak seharusnya memberikan penghargaan kepada Benny.
"Kalau kita melihat kembali rentetan, kita flashback sedikit dengan apa kulminasinya, rencana pemberian award sudah muncul sejak tahun lalu oleh pemkot Oxford," kata Faizasyah di kantor Kemlu, Kamis (18/7).
Benny Wenda, Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Foto: Instagram/@bennywenda
"Kita sudah menyampaikan keberatan ke Pemerintah Oxford sendiri, bahwa mereka tidak punya pemahaman yang utuh atas apa yang dilakukan Pemerintah (Indonesia) dan tidak juga memahami atas sepak terjang Benny Wenda," sambung dia.
Mantan Dubes RI untuk Kanada ini menambahkan, protes tidak hanya disampaikan ke Oxford, tapi juga ke Inggris. Pemerintah Inggris pun telah merespons protes Indonesia dan menyatakan mereka mendukung kedaulatan Indonesia secara penuh.
"Berdasarkan proses itulah kita mendapatkan konfirmasi statement dari Pemerintah Inggris sangat jelas. Bahwa mereka tidak berubah, posisi mereka terhadap NKRI terkait dukungan integritas Indonesia dalam hal ini tidak ada perubahan sedikit pun," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kita tekankan ke publik, harus dibedakan pernyataan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kita garis bawahi dari segi kebijakan tidak ada perubahan dan apa yg dilakukan dewan kota sama sekali tidak merepresentasikan pemerintah (Inggris)," tutupnya.