Kenalkan Rifdah Farnidah, Hafizah yang Juara di MHQ Internasional

7 April 2018 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rifdah Farnidah begitu gadis asal Sumedang ini biasa disapa. Di usianya yang baru 22 tahun, Rifdah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia lewat prestasinya sebagai seorang penghafal Al-Quran atau Hafizah. Rifdah sukses menjadi juara kedua pada Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) tingkat internasional yang dilaksanakan di Amman, Yordania pada 19-24 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Sukses menjadi juara, nama Rifdah pun jadi perbincangan hangat di Indonesia. Tak kurang dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundangnya bertemu. Santri tamatan Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta ini juga mendapat kehormatan besar dari Sheikh Khalid Al Hamoudi, ulama asal Makkah.
Bersama kedua orang tua dan dosen pembimbingnya, Rifdah akan sepenuhnya difasilitasi oleh Sheikh Khalid untuk menunaikan ibadah haji. Bukan hanya itu, Sheikh Khalid Al Hamoudi juga mengangkatnya sebagai seorang anak.
Rifdah Farnidah diundang Anies Baswedan (Foto: Facebook : Anies Baswedan)
Ditemui di Maa'had Takhassus Pesantren Tinggi IIQ Jakarta, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (5/4) siang, Rifdah bercerita banyak mengenai lomba MHQ di Yordanina dan aktivitas terbarunya. Siang itu, di sela-sela kesibukkannya, Rifdah menyempatkan diri untuk bertemu.
ADVERTISEMENT
"Sekarang (sibuk) kuliah sama mengajar tahfidz aja di sini (IIQ). Sore ini Insya Allah mengajar anak-anak S1 semester satu. Kan di sini ada program tahfidz, ada yang lima juz, 10 juz, 20 sama 30 juz gitu," kata Rifdah mengawali perbincangan.
Rifdah menamatkan pendidikan S1 Ilmu Al-Quran dan tafsir pada 2017 lalu. Selesai menamatkan S1, Rifdah kemudian melanjutkannya ke jenjang S2 di jurusan dan universitas yang sama. Ada alasan tersendiri yang membuatnya memilih studi tafsir Al-Quran.
"Karena kan kita bukan hanya sekadar membaca sama menghafal juga, tapi kita juga harus paham dan tahu ilmu-ilmu yang ada di dalamnya. Termasuk tafsirnya juga," tutur Rifdah.
Sebelum menempuh pendidikan tinggi di IIQ, Rifdah menghabiskan masa sekolah menengahnya di Pesantren Al Hikamussalafiyyah, Sumedang. Sedari kecil, Rifdah memang tumbuh di lingkungan pesantren.
ADVERTISEMENT
Kakek Rifdah adalah salah seorang ulama besar di Sumedang, KH Muhamad Aliyuddin. Rifdah merupakan anak pasangan Muhammad Kadris dan Ai Faridah.
Rifdah Farnidah (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Hafizah kelahiran 3 Juni 1995 ini mulai menghafal Al-Quran di kelas empat SD atau tepatnya di usia 10 tahun. Ia termotivasi oleh bibinya yang merupakan seorang penghafal Al-Quran.
"Saya melihat ketika beliau yang menghafal Al-Quran, saya lihat mereka ketika membacanya itu wajahnya terlihat tenang, ketika menghadapi masalah terlihat baik, karena mungkin pengaruh dari hafalan Al-Quran itu sendiri," lanjutnya.
Rifdah berhasil menghafal 30 juz di kelas 1 Aliyah atau ketika berusia 16 tahun. Usahanya dalam menghafal Al-Quran tidak sia-sia. Sebelum berhasil menjadi juara dua di MHQ Internasional, Rifdah juga sudah beberapa kali menjadi juara di tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
"Kalau di nasional, kemarin sudah ikut di Tarakan, NTB, dan Pondok Gede Jakarta. sudah 3 kali di (tingkat) nasional," papar Rifdah.
Sejumlah prestasi Rifdah di tingkat nasional adalah juara 1 MTQ tingkat nasional golongan 10 juz dan juara 1 MTQ golongan 30 juz pada 2017.
Ada cerita unik di balik keikutsertaan Rifdah di perlombaan MTQ tingkat nasional. Rifdah mengatakan, dirinya selalu gagal sampai ke tingkat nasional ketika dulu mewakili Jawa Barat.
"Waktu tsanawiyah ikut di tingkat kabupaten dulu, setelah itu provinsi, nah kebetulan kalau di Jawa Barat saya tidak pernah lolos," katanya sembari tertawa kecil.
Pesantren IIQ Jakarta (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Nasib baik menaunginya ketika ia memutuskan melanjutkan pendidikannya di IIQ Jakarta. Rifdah kemudian berhasil menjadi juara 1 di MTQ tingkat nasional dan mewakili Indonesia di MHQ internasional.
ADVERTISEMENT
"Setelah masuk IIQ ini, karena saya tinggal di Jakarta, ikutnya dari Provinsi DKI Jakarta. Alhamdulillah bisa sampai tingkat nasional dan jadi juara," ujar Rifdah.
Di Yordania, Rifdah bersaing dengan 29 peserta lainnya dari 28 negara. Ia berhasil mengalahkan perwakilan dari negara-negara Timur Tengah kecuali Aljazair yang menjadi juara pertama.
Rasa bangga dan haru masih ia ingat ketika menceritakan pengalamannya menjalani perlombaan MHQ di Yordania. Terlebih saat itu wakil dari Asia hanyalah dirinya dan seorang lagi dari Malaysia.
"Dari situ benar-benar terharu seperti mimpi. Dulu kan saya mengidolakan seseorang yang menghafal Al-Quran juga, beliau sudah sampai ke jenjang internasional, bisa mengharumkan nama baik Indonesia. Alhamdulillah dengan izin Allah dengan berkahnya Al-Quran juga, saya bisa mengikuti jejak beliau" ucapnya.
Aktivitas mahasiswi di IIQ Jakarta (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Meski sudah menjadi juara di tingkat internasional, Rifdah mengaku dirinya lebih merasa gugup saat mengikuti perlombaan di dalam negeri. Alasannya karena lebih banyak orang-orang yang ia kenal ketika mengikuti lomba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Lebih gugup di Indonesia karena banyak yang kenal, kalau di internasional tidak ada yang kenal, tidak segugup di Indonesia" ucapnya seraya tertawa.
Sedikit pesan ia sampaikan kepada generasi muda yang sedang belajar menjadi penghafal Al-Quran.
"Jangan pernah lelah untuk menghafal Al-Quran, karena sesungguhnya kelak kita di hari kiamat nanti, Al-Quran sendiri yang akan menjadi syafaat bagi kita," kata Rifdah menutup perbincangan.