Kenangan Xanana Gusmao dan Belasungkawa Timor Leste untuk BJ Habibie

14 September 2019 23:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xanana Gusmao (kanan) berpelukan dengan anak BJ Habibie Ilham Akbar Habibie di kediaman BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Sabtu (14/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Xanana Gusmao (kanan) berpelukan dengan anak BJ Habibie Ilham Akbar Habibie di kediaman BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Sabtu (14/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao, menyambangi rumah duka BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Ia ditemani oleh Duta Besar Timor Leste Alberto Carlos
ADVERTISEMENT
Xanana mengungkapkan kedatangannya kali ini untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya BJ Habibie secara pribadi dan mewakili seluruh warga Timor Leste.
“Saya ke sini sebagai wakil dari pemerintah Timor Leste, dan seluruh rakyat Timor Leste, untuk membawa pesan untuk keluarga Pak Habibie mengekspresikan perasaan belasungkawa yang sedalamnya untuk keluarga,” ucap Xanana kepada wartawan, Sabtu (14/9).
Bagi Xanana dan rakyat Timor Leste, Habibie merupakan figur yang menginspirasi. Terutama lewat karya-karya teknologi yang telah diakui oleh dunia.
"Rakyat Timor Leste melihat Pak Habibie sebagai inspirator. Dengan sains dan teknologi, kita bisa memegang peranan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Xanana juga mengenang peranan Habibie dalam kemerdekaan Timor Leste pada 1999. Habibie telah menjadi sosok yang berjasa dalam kemerdekaan negaranya.
ADVERTISEMENT
"Karena sudah 24 tahun menderita dengan banyaknya negara western bicara HAM, Pak Habibie dalam waktu yang singkat dan sulit, ambil satu keputusan yang memberikan rakyat Timor Leste hak untuk self determination," tutur Xanana.
"Oleh karena itu kami tidak akan melupakan beliau," lanjutnya.
Kenangan Xanana dengan Habibie
Xanana Gusmao saat tiba di rumah BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Xanana juga mengungkapkan kenangannya dengan Habibie. Pada tahun 1999, Xanana saat itu menjadi tahanan di LP Cipinang karena aksinya terlibat peran dengan militer Indonesia.
Ia berperang untuk melawan pendudukan militer atas Timor Timur, dan bukan terhadap rakyat Indonesia. Habibie lantas mewujudkan peluang kemerdekaan Timor Timur lewat referendum.
"Tahun '99 saya warga negara Cipinang. Hanya masalah waktu itu mereka enggak punya kasih saya keluar Cipinang. Waktu itu memori tentang Pak Habibie, waktu beliau bilang, 'kasih kepada rakyat Timor Leste hak untuk memilih'. Mau pecah (rasanya)," ungkap Xanana sambil menunjuk dadanya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, hati dan perasaannya serasa mau pecah karena Habibie akhirnya mewujudkan referendum. Ya, Habibie adalah sosok penentu kemerdekaan bagi rakyat Timor Timur, yang kemudian referendum digelar pada 30 Agustus 1999.
Xanana Gusmao (kiri) berbincang dengan anak BJ Habibie Thareq Kemal Habibie (kanan) di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Xanana begitu terharu dengan keputusan dan pemikiran Habibie, yang memperbolehkannya berkontribusi dalam penyelesaian konflik Timor Timur.
"Saya terharu sekali dengan pemikiran kakak saya (B.J Habibie). Kita bicara informal secara persahabatan dan beliau menyampaikan kepada saya, 'Menurut saya kalian harus memperhatikan pendidikan. Dan di zaman sekarang tolong lebih memfokuskan teknologi dan sains," tuturnya.
Ia lalu menyinggung soal jembatan yang diberi nama BJ Habibie di kawasan Bidau Santana, Dili. Menurutnya, ia sempat datang dan mengundang Habibie untuk merayakan peringatan 20 tahun Timor Leste lepas dari Indonesia pada 30 Agustus 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Habibie itu seorang demokratis, tetapi juga sains dan teknologi. Dan baru-baru ini, saya kesini mencari tahu untuk mengundang ke selebrasi kita merayakan (kemerdekaan pada) 30 Agustus. Dan dia merasa... dia bicara tentang jembatan Habibie," ucap dia.
Xanana pun berpesan kepada setiap anak muda untuk bisa mengerti dan memahami apa arti perasaan dan kemanusiaan.
Anak BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Sementara itu, putra bungsu BJ Habibie, Thareq Kemal, menyampaikan kedatangan Xanana sebagai ungkapan terima kasihnya. Xanana, menurut Thareq, begitu menyesal karena tak sempat hadir sesaat setelah Habibie wafat pada Rabu (11/9) lalu.
ADVERTISEMENT
"Dia cuma menyesalnya kan karena pas dia dengarnya malam, sudah dikuburin, dia enggak sempat terbang (ke Jakarta)," ungkap Thareq.
Thareq menyebut Xanana memberikan dua surat kepada pihak keluarga. Surat itu merupakan surat atas nama pribadi Xanana, dan juga dari Pemerintah Timor Leste.
"Dia cerita bahwa kesan-kesan kayak gimana terhadap bapak, dan kagum sama semangat bapak yang tidak menyerah. Orang luar Indonesia aja bisa sadar gitu, mudah-mudahan kita juga bisa," pungkasnya.