Kesaksian Penghuni Kos Saat Temukan Mahasiswa Telkom Tewas Tergantung

20 Juli 2018 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Universitas Telkom AR (22 tahun) ditemukan tewas dengan leher menggantung di depan kamar kosnya di Jalan Sukabirus, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (20/7) pagi. AR diduga meninggal akibat bunuh diri dengan cara menggantungkan lehernya pada seutas tambang.
ADVERTISEMENT
Seorang saksi mata yang pertama kali melihat, Mamat Rahmat (50 tahun), menyebutkan bahwa sekitar pukul 05.30 pagi dia melihat AR sudah tergantung di depan kamarnya. Leher AR terikat pada tambang yang diikatkan pada ventilasi di atas pintu kamar kosnya.
"Jadi saya pas mau turun dari lantai empat, sekilas lihat ada orang kayak yang sedang nelepon. Tapi saya enggak jelas wajahnya siapa. Setelah melihat dari jarak dekat saya langsung istigfar," kata Mamat yang juga merupakan penjaga kos kepada kumparan, Jumat (20/7).
Menurut Mamat, saat itu pintu kamar AR terbuka. Ia melihat lampu dalam kamarnya masih menyala, begitu pun laptop milik AR. Setelah melihat kondisi AR ia langsung melaporkan kepada RT dan RW juga kepolisian.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi leher terikat, AR menggunakan pakaian yang cukup rapi. Mamat menuturkan, saat itu AR menggunakan kemeja dan celana panjang berwarna hitam. Ia pun melihat rambut AR tampak setengah basah, seperti orang yang baru keramas.
"Pakai kemeja hitam, celana panjang hitam. Terus kayak yang baru beres mandi, rambutnya masih kelihatan basah. Tapi enggak basah banget," katanya.
AR tinggal sendiri di sebuah kos yang cukup elite. Ia menyewa sebuah kamar di lantai 3. Di dalam kamarnya tersedia fasilitas seperti AC, kamar mandi di dalam kamar, selain fasilitas standar seperti kasur dan almari. Harga sewa kamar kos tersebut berkisar Rp 12 juta per tahun.
Mamat mengatakan, saat itu kosan sedang sepi karena ditinggal oleh penghuninya yang sedang libur kuliah. Dari 25 kamar yang ada, saat ini baru diisi oleh sekitar 5 mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Kosan semua penuh. Cuma sekarang lagi pada libur jadi pada pulang. Kalau yang udah di sini lagi ngerjain tugas akhir," kata dia.
Mamat mengaku terakhir melihat AR sehari sebelum ia ditemukan tewas atau Kamis (19/7) sore. Saat itu, AR meminta tolong kepada Mamat untuk memperbaiki motornya yang rusak.
"Sorenya bertemu. Sempet ngobrol. Dia minta tolong benerin motornya sama minta STNK motornya karena motornya sempat saya pinjam. Enggak ada omongan lain lagi. Cuma itu aja," ujar dia.
Kepada Mamat dan penjaga kos yang lain, AR mengaku sedang mengerjakan tugas akhir. Beberapa bulan ke depan ia mengatakan akan diwisuda.
Sementara itu, jenazah AR saat ini masih berada di Rumah Sakit Polri Sartika Asih untuk diautopsi. Berdasarkan hasil penyelidikan, tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh AR. Polisi menduga AR tewas karena bunuh diri.
ADVERTISEMENT
------------------------
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak komunitas 'Into the light' untuk mendapat pendampingan di situs https://intothelightid.wordpress.com/