Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ketua MPR Cemas Populasi Muslim Turun karena Aliran Kepercayaan Diakui
21 Januari 2018 17:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua MPR yang juga sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan khawatir pengakuan masyarakat penghayat kepercayaan akan memicu penurunan jumlah populasi umat Islam di Indonesia. Sebab, kata Zulkifli, sejak Indonesia merdeka, 95 persen masyarakat Indonesia adalah muslim.
ADVERTISEMENT
"Indonesia (awalnya) 95 persen muslim. Sekarang sudah turun tinggal 85 persen. (Kalau) aliran kepercayaan diakui nanti, maka populasi Islam turun jadi 70 persen," ujar Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara di Pondok Pesantren, Daarul El-Qolam, Kabupateng Tangerang, Banten, Minggu (21/1).
Zulkifli mengatakan bahwa dorongan pengakuan kepada penghayat kepercayaan berasal dari golongan liberal dan sekuler. "Kalau gerakan seperti ini apa yang terjadi dari kaum liberal, sekuler. Gerakan ini bukan dari tanah air tapi dari luar yang luar biasa melakukan perlawanan terhadap agama-agama," papar Zulkifli.
Sebelumnya pun Zulkifli menyoroti tentang perilaku menyimpang seperti Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender (LGBT) yang kini sudah dilegalkan di beberapa negara.
"Oleh karena itu, di beberapa negara bagian di Amerika Serikat sudah disahkan walaupun agama-agama melarang kawin laki-laki dan laki-laki, perempuan dan perempuan. Jadi perlawanan terhadap agama-agama itu luar biasa, termasuk di tanah air," jelas Zulkifli.
Ia juga heran dengan populasi Islam yang mayoritas di Indonesia tetapi selalu kalah dengan dorongan-dorongan yang tidak suka dengan keberadaan muslim. Ia bandingkan dengan Malaysia yang hanya 54 persen populasi muslim, tetapi tidak ada perlawanan dari golongan mana pun ketika Islam bersuara di sana.
ADVERTISEMENT
"Malaysia muslim 54 persen tapi terbuka membahas kesenjangan, membahas soal Islam terbuka, tidak ada soal. Padahal Malaysia 54 persen. Nah di kita sedikit-sedikit intoleran sedikit-sedikit radikal," tutup Zulkifli.