Ketum MUI Sanggah Amien Rais: Pengajian Jangan Jadi Forum Kampanye

27 April 2018 16:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di FGD PDIP (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di FGD PDIP (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, menyanggah pendapat Amien Rais bahwa unsur politik harus disisipkan dalam ceramah di masjid. Ma'ruf menilai pengajian tidak boleh dicampuri oleh unsur politik praktis jangka pendek.
ADVERTISEMENT
“Itu yang kita harapkan, jangan ada menggunakan tempat ibadah, kantor pemerintahan, pengajian-pengajian dijadikan sebagai forum untuk kampanye,” kata Ma'ruf usai mengikuti diskusi di kantor DPP PDIP, Jalan Dipenogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/4).
Ma'ruf menilai pembahasan soal politik praktis di dalam sebuah pengajian merupakan bentuk politisasi. Terlebih, jika pembahasan politik itu untuk tujuan jangka pendek.
Menurut dia, pembahasan politik di masjid haruslah yang membangun misalnya soal politik kebangsaan.
“(itu) dipolitisasi, digunakan untuk kepentingan politik jangka pendek. Kalau politik keagamaan, politik kebangsaan dan kenegaraan harus. Kalau politik yang tidak dijiwai agama kan nanti jadi politik tidak santun, kemudian money politics,” papar Ma’ruf.
Sebelumnya, pernyataan Amien Rais terkait pengajian harus disisipkan unsur politik disampaikan dalam acara Forum Ustazah di Balai Kota, Jakarta Pusat. Amien dalam pidato sambutannya menyebut bahwa unsur politik dimasukan dalam pengajian adalah suatu hal yang penting.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Amien juga menyerukan para ustazah agar mendukung gerakan ganti presiden. Ketua Dewan Kehormatan PAN itu yakin Jokowi tidak akan menang di Pilpres 2019.