Khotbah Idul Adha di Masjid Al Azhar: Pendidikan Agama dan Akhlak

21 Agustus 2018 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jemaah Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menunaikan ibadah Salat Idul Adha pada Selasa (21/8). Salat itu diimami oleh Ustaz Agus Murqowin, sementara sebagai khatib KH Mahfudh Makmun.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, khatib menyampaikan khutbah bertemakan 'Pendidikan Agama dan Akhlak Memerlukan Pengorbanan'. Mahfudh mengulas peristiwa turunnya perintah berkurban dan kesalehan melalui kisah Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar, serta putera mereka Nabi Ismail.
"Setelah Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah agar menyembelih puteranya melalui mimpinya, beliau pun tunduk pasrah lahir dan batin," ujar Mahfudh di Lapangan Masjid Al-Azhar. Hingga akhirnya, Allah menggati Ismail dengan seekor domba untuk disembelih.
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Ia kemudian menyinggung perihal pendidikan anak saat ini. Menurutnya, orang tua tak bisa menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.
"Sebab bagaimanapun bagusnya sekolah, jika tidak didukung oleh pendidikan orang tua di rumah, maka pendidikan di sekolah akan kurang bermakna," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Mahfudh juga mengingatkan pentingnya peran seorang ibu dalam mendidik anak. Peran seorang ibu mendidik anak sudah dimulai sejak masih mengandung.
"Seorang ibu yang salehah bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan buah hatinya," tuturnya.
Mahfudh menegaskan lingkungan keluarga yang penuh dengan nuansa keagamaan akan membentuk generasi yang berdasarkan Al-Quran.
"Lingkungan rumah yang agamis akan membentuk generasi Muslim yang Qurani, yang berdasarkan pola pembentukan generasi Muslim berdasarkan petunjuk Allah SWT," tegasnya.