Kilang Minyak Saudi Diserang, AS-Iran di Ambang Perang

16 September 2019 9:39 WIB
Gambar satelit menunjukkan serangan drone yang jelas pada fasilitas minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi 14 September 2019. Foto: REUTERS / STR
zoom-in-whitePerbesar
Gambar satelit menunjukkan serangan drone yang jelas pada fasilitas minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi 14 September 2019. Foto: REUTERS / STR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat naik pitam atas serangan di kilang minyak milik Arab Saudi. Negeri Paman Sam bahkan mengindikasikan siap merespons serangan Iran dengan cara apapun.
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump menyebut AS sudah dalam posisi 'mengunci dan mengisi' untuk siap kapan saja menghukum pelaku serangan. AS menuduh serangan tersebut dilakukan oleh Iran.
"Kilang minyak Saudi diserang. Kami punya alasan untuk mengetahui siapa pelakunya, kami sudah dalam posisi mengunci dan mengisi, ini tinggal menunggu verifikasi saja," sebut Trump, seperti dikutip dari AFP, Senin (16/9).
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: AFP/Nicholas Kamm
"Kami menunggu keterangan Saudi mengenai siapa yang mereka percaya ada di balik serangan tersebut," sambung Trump.
Serangan pada dua kilang minyak milik Aramco terjadi pada Sabtu (14/9) lalu. Pemberontak Houthi yang didukung Iran mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Meski ada klaim dari Houthi, Menlu AS Mike Pompeo tidak langsung percaya. Ia menuduh Iran dan menyatakan tak ada bukti serangan drone di kilang minyak Aramco diluncurkan dari Yaman.
ADVERTISEMENT
Tuduhan AS direspons keras oleh Iran. Juru bicara Kemlu Iran Abbas Mousavi menuding AS asal tuduh.
"Tuduhan dan pernyataan buta itu serta komentar sia-sia mereka tidak dapat dipahami dan tidak berarti," papar Mousavi.
AS dan Saudi dikenal sebagai sekutu dekat. Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir AS-Iran terlibat perseteruan sengit akibat batalnya perjanjian pengelolaan nuklir oleh Teheran.