Trump Pecat Penasihat Keamanan Kontroversial John Bolton

11 September 2019 10:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan John Bolton. Foto: AFP/Nicholas Kamm dan AFP/Sergei GAPON
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan John Bolton. Foto: AFP/Nicholas Kamm dan AFP/Sergei GAPON
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat penasihat keamanan John Bolton. Bolton, seorang purnawirawan militer, dikenal atas masukannya yang agresif terhadap kebijakan luar negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Pemecatan Bolton diduga kuat lantaran beberapa kebijakan yang tidak disukai dan pertikaiannya dengan Donald Trump. Orang nomor satu di AS itu menyampaikan kabar pemecatan itu lewat twitter pada Selasa (10/9) waktu setempat.
"Saya minta John Bolton segera mengundurkan diri, saya beri waktu sampai pagi ini," kata Trump seperti dikutip dari AFP, Rabu (11/9).
Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Washington, Senin, (13/5/2019). Foto: REUTERS/Leah Millis
"Penggantinya akan diumumkan pada pekan depan," sambung dia.
Merespons pemecatan tersebut Bolton menyebut, dirinya tidak dipecat oleh Trump. Namun, ia yang meminta mengundurkan diri.
Terkait keluarnya Bolton dari Gedung Putih, Menlu Mike Pompeo menegaskan AS tak akan mengubah kebijakan luar negeri, termasuk soal Afghanistan, Korea Utara, dan Iran.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton. Foto: AFP/TOLGA AKMEN
"Tak pernah terlintas di pikiran saya, bahwa ketika seorang pejabat mengundurkan maka kebijakan luar negeri Presiden Trump akan berubah secara material," jelas Pompeo.
ADVERTISEMENT
Pemecatan atau pengunduran diri Bolton terjadi setelah Trump membatalkan pertemuan rahasia dengan Taliban. Pertemuan itu awalnya ditujukan untuk melanjutkan negosiasi perdamaian AS-Taliban di Afghanistan.
Diduga kuat sikap Donald Trump membatalkan pertemuan tersebut adalah kebijakan sepihak. Hal itu memicu semakin sengitnya pertikaian Trump dengan Bolton.
Bolton merupakan sosok senior dan kontroversial di AS. Invasi Irak dan kebijakan agresif AS terhadap Iran, Korut, Venezuela adalah hasil buah pemikirannya.