KIP Banda Aceh Rekrut Relawan untuk Antisipasi Golput Pemilu 2019

12 Januari 2019 18:05 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pemilu. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemilu. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh merekrut relawan demokrasi untuk pemilu 2019. Relawan yang terpilih akan memberikan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran warga dalam ikut memilih agar tidak golput.
ADVERTISEMENT
Komisioner KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, mengatakan, program relawan demokrasi didorong untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya secara cerdas.
“Pembentukan relawan ini untuk membantu kami menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya pesta demokrasi dengan ikut memilih dan tidak golput,” ujar Yusri, dihubungi kumparan, Sabtu (12/1).
Rekrutmen relawan itu tak terlepas dari cukup tingginya angka golput pada Pilkada Aceh 2017 lalu. Yusri menyebut tingkat golput pada pemilu itu lebih dari 30 persen.
"Berkaca pada Pilkada 2017 hanya 64 persen memilih, selebihnya golput. Ya lumayan banyak juga masyarakat kita yang tidak berpartisipasi. Relawan ini menjadi salah satu strategi kita untuk menurunkan tren itu," kata dia.
Ilustrasi pemilu. (Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemilu. (Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP)
Yusri menjelaskan, proses rekrutmen relawan berlangsung dari 11-17 Januari 2019. Bagi relawan yang ingin bergabung harus menyerahkan dokumen administrasi ke sekretariatan KIP atau membuka laman resmi KIP Banda Aceh, yakni kip.bandaacehkota.go.id.
ADVERTISEMENT
Program relawan demokrasi ini melibatkan 55 relawan dari kelompok masyarakat yang berasal dari 11 basis pemilih strategis yaitu basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus,kaum marginal, komunitas, keagamaan, basis warga internet dan basis relawan demokrasi.
“Pelopor-pelopor demokrasi tersebut dibentuk di setiap basis yang kemudian menjadi penyuluh atau mensosialisasikan tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu pada setiap komunitasnya,” kata Yusri.
Yusri mengharapkan, kehadiran relawan demokrasi mampu mendorong tumbuhnya kesadaran serta tanggung jawab penuh masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu serentak 2019 secara optimal.
“Partisipasi pemilih dan kualitas Pemilu 2019 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya,” ungkap Yusri.