Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Masih ingat permen karet legendaris tahun 1990-an bermerek Yosan? Ya, buat kamu yang pernah mengonsumsi permen bermaskot hewan-hewan lucu itu pasti penasaran ikut mengumpulkan huruf-huruf dalam bungkusnya, kan? Sebab, kalau berhasil mengumpulkan huruf tersebut hingga membentuk kata ‘YOSAN’, kamu bisa mendapatkan hadiah.
ADVERTISEMENT
Tapi dari semua huruf yang dikumpulkan, huruf N paling susah ditemukan. Baru setelah lebih dari 20 tahun, Dendy Pohan akhirnya mendapatkan huruf pamungkas kata YOSAN itu.
Sejak SD sekitar awal 1990-an lalu, Dendy sudah rajin mengumpulkan huruf-huruf permen Yosan. Ia berharap mendapatkan hadiah mobil tamiya dari usahanya tersebut. Namun, hingga menginjak bangku SMP pada tahun 2000-an ia tak berhasil menemukannya. Hingga pada satu titik ia berhenti membeli permen karet itu dan mengira bahwa huruf ‘N’ adalah hoaks.
Dua dekade berlalu hingga Dendy kini berusia 33 tahun. Pada suatu siang di kantor tempatnya bekerja, ia menemukan iklan permen karet yang sudah sejak SMP tidak ia konsumsi di sebuah platform toko online. Dia membeli dua bungkus yang berisi 60 butir permen.
ADVERTISEMENT
“Coba-coba saya penasaran, sebenarnya kangen rasanya sih, enggak ada niat ngumpulin huruf (YOSAN) ya. Cuma karena penasaran ini permen masih ada enggak sih? Beli deh,” kata ayah dua anak ini kala dihubungi kumparan, Kamis (9/5).
Sambil bekerja, Dendy sambil bernostalgia menikmati permen masa kecilnya itu. Kira-kira di permen ke sepuluh yang ia buka, ia terbelalak melihat bungkus kertas permen itu bertuliskan huruf ‘N’ berstempel perusahaan YOSAN dan terdapat paraf. Sesuatu yang selama ini ia cari dan sempat dinanti-nanti kini ada di tangannya.
“Akhirnya saya iseng-iseng, saya fotoin. Terus saya disuruh ngirim (huruf YOSAN) ke alamat kantor yang ada di bungkusnya, kan? Terus saya coba kirim lewat pos,” jelas Dendy.
Dua minggu setelah melakukan hal tersebut, tak ada respons dari pihak Yosan. Dendy sebenarnya mengira kalau promosi berhadiah yang sudah dilakukan Yosan sejak puluhan tahun lalu itu sudah tak berlaku. Tapi ia masih penasaran, apakah gerangan begitu?
ADVERTISEMENT
“Saya browsing-browsing tuh, saya cek keyword-nya Yosan, muncul alamat website kantornya Yosan. Ada info medsosnya mereka, ada IG-nya, terus saya DM. Tiga harian enggak ada feedback-nya. Terus saya coba lagi, di websitenya kan ada alamat email kantornya, coba saya kirim email nih,” terangnya.
Usaha Dendy kali ini berbalas. Pria yang berprofesi sebagai social media specialist di sebuah perusahaan industri kreatif ini kemudian ditelepon pihak Yosan yang menjanjikan akan memproses hadiah Dendy paling lama 2 minggu setelahnya.
Betul saja. Sebuah sepeda BMX warna biru dikirim ke rumah Dendy di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
“Jadi saya ngirim huruf itu tanggal 1 April tuh kirim via pos, terus tanggal 28 April baru saya terima hadiahnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rezeki Sayang Anak
Dendy sempat bercerita bahwa usaha mengumpulkan huruf YOSAN memang tak direncanakan. Namun ia mengamini kalau hadiah yang didapatkan dari produk permen karet itu memang sungguh diharapkan. Terutama untuk dihadiahkan kepada putra pertamanya yang berumur 5,5 tahun.
Putra pertamanya tersebut menginginkan sepeda karena melirik kakak sepupunya punya sepeda yang lebih bagus dari yang ia punya saat itu. Makanya, Dendy sudah merencanakan ingin membelikannya sepeda baru.
“Dia sih ngomongnya enggak minta beliin sepeda, tapi pengin punya kayak si abang sepupu. Tapi udah saya bilangin entar aja kalau udah ada rezeki dari papah dari kantor, saya enggak janjiin cepat. Eh, pas sebulan kemudian dapat sepeda, makanya kok rezeki banget. Pas banget sepeda yang tingginya ukurannya yang dia mau, enggak terlalu tinggi, enggak terlalu pendek,” kata Dendy sambil terkekeh.
ADVERTISEMENT
Pada hari serah terima hadiah sepeda dari Yosan, pada hari itu pula anak laki-laki Dendy langsung menggunakan sepeda tersebut untuk bermain seharian.
Dendy senang bisa memenuhi keinginan anaknya itu. Akan tetapi, ia masih penasaran mengapa huruf N begitu sulit ditemukan. Ia pun bertanya kepada pihak manajemen Yosan yang mengantarkan hadiah ke rumahnya. Sebenarnya seberapa banyak, sih, hadiah yang sudah didapat konsumen?
“Katanya, selama dia gabung di (Yosan) situ, sepengetahuan dia, selama puluhan tahun ini yang ke luar baru 4,” ujar Dendy. Ia pun berkomentar, “Wah ini menang banyak ya Yosan ya, dikit-dikit (keluar hadiahnya).”
Kini Dendy sudah tak penasaran lagi. Mitos huruf N yang sulit ditemukan di bungkus permen YOSAN mampu ia pecahkan.
ADVERTISEMENT
“Bisa tidur nyenyak lah. Kan dari dulu, dari zaman saya kecil sampai saya punya anak baru bisa mecahin,” pungkasnya.