Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal pada Rabu (11/9). Namun, dia sudah menentukan lokasi pusaranya jauh sebelum kesehatannya menurun.
ADVERTISEMENT
Habibie mengaku sudah menentukan tempatnya akan dikubur sejak istrinya, Hasri Ainun Besari, meninggal pada Mei 2010. Kala itu, Ainun yang pernah menjadi ibu negara berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.
Jelang pemakaman sang istri, Habibie mengajukan syarat. Kavling di sebelah pusara Ainun harus dikosongkan. Petakan tanah itu hanya boleh ditempati Habibie ketika sudah meninggal dunia.
"Saya buat prasyarat, tidak mau istri saya dimakamkan di Taman (Makam) Pahlawan, di kavling itu kalau saya tidak sebelahnya. Kalau tidak, tidak usah. Itu persyaratan mutlak. Karena dia penuhi, boleh di situ. saya dimakamkan di situ," kata Habibie dalam wawancara di program Mata Najwa, Juni 2016.
Ainun pun kemudian dimakamkan di kavling 121 Taman Makam Pahlawan. Hingga sembilan tahun, petakan tanah di sebelah makam itu tetap kosong. Rencananya baru pada Kamis (12/9) kavling 120 itu baru ditempati Habibie.
ADVERTISEMENT
Habibie juga sempat menyatakan, saat sudah bisa memastikan lokasi makamnya, rasa takut akan kematian hilang.
"Kalau saya sampai waktunya masuk ke dimensi keadaan Ainun, saya tahu yang akan menemui saya kali pertama bukan ibu saya, dan keluarga saya saja. Tapi ainun juga 'hey kamu sekarang sudah di sini ya'," kata Habibie kala itu.
Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Prosesi pemakamannya akan dilakukan dengan upacara kenegaraan. Presiden Jokowi dijadwalkan akan menjadi inspektur upacara.