Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kapal Maritim Malaysia mengadang Kapal Patroli (KP) Hiu milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Perairan Belawan, Sumatera Utara, pada 3 April lalu. Saat itu, petugas KKP yang sudah berada di atas kapal berbendera Malaysia, justru didekati dan diadang oleh kapal patroli Malaysia. Padahal, itu sudah masuk wilayah perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Koarmada I TNI AL yang bertanggung jawab atas keamanan laut di lokasi itu membenarkan adanya pengadangan itu.
Kadispen Komando Armada 1 TNI AL, Letnan Kolonel Laut Agung Nugroho mengatakan, petugas KKP dari Satgas 511 menangkap kapal ilegal berbendera Malaysia. Saat itu, petugas naik ke kapal yang sudah ditangkap untuk dibawa ke Belawan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Iya itu kapal ikannya Malaysia. Karena kan kalau dalam aturan prosedur kita melaksanakan pemeriksaan itu setiap kapal yang kita tarik atau kawal ke manapun itu baik itu dari Angkatan Laut, KKP, dari Bakamla, selalu harus ada personel aparat petugas yang on board di kapal itu sudah aturan," ujar Agung ketika dikonfirmasi kumparan, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Saat itu, ada kapal patroli Malaysia yang mendekat ke kapal nelayan yang sudah diamankan oleh petugas KKP. Saat itu, petugas patroli datang untuk bernegosiasi agar kapal yang telah ditangkap bisa dilepas oleh petugas KKP.
"Negosiasi itu bukan negosiasi dalam arti 'kamu lepas saya lepas' bukan. Itu kan hanya menyampaikan bahwa pihak Malaysia berkeinginan untuk supaya petugas dari aparat indonesia melepas kapal ikan Malaysia. Sementara dari Indonesia kita harus mengklaim dong, kita harus tegas. Salah satu bentuk ketegasan itulah ditunjukkan oleh aparat KKP," jelas dia.
Agung memastikan, tidak ada kejadian yang serius dalam peristiwa itu. Petugas KKP tetap membawa kapal itu ke Belawan dan patroli Malaysia kembali ke negaranya.
"Itu kan bukan kewenangan saya kalau itu, tapi kalau lihat di video memang tidak ada insiden menonjol. Cuma seperti itu saja seperti di video saja,"
ADVERTISEMENT
"Kalau dilihat dari videonya kan itu biasa aja, si Malaysia bisa minta dilepas, Indonesia itu melaksanakan prosedur dan aturan sesuai dengan tugasnya. Saya rasa kalau lihat di videonya tidak ada masalah, tidak ada insiden yang berarti. maksudnya ya sudah, di akhir video endingnya kan mereka balik kanan juga," ucap dia.