Kivlan Zein Merasa Lebih Aman di Zaman Soeharto

2 Maret 2018 21:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kivlan Zen. (Foto: Twitter @kivlan_zen)
zoom-in-whitePerbesar
Kivlan Zen. (Foto: Twitter @kivlan_zen)
ADVERTISEMENT
Kivlan Zein, purnawirawan TNI dan pernah menjadi Kepala Staf Kostrad ini menuturkan pengalamannya. Bagi dia, lebih aman di zaman Soeharto. Di masa itu, minim gangguan keamanan, dan juga PKI.
ADVERTISEMENT
Isu PKI ini memang lekat dengan sosok Kivlan. Beberapa kali menjadi pembicara dalam diskusi, Kivlan selalu menyinggung isu PKI, termasuk dalam diskusi alumni 212 di Roemah Rakjat di Tebet, Jumat (2/3). Hadir juga dalam diskusi ini Yusril Ihza Mahendra.
"Selama Pak Harto 65-73 (tahun-red) mulai aman. Sampai dengan 98, kita rasanya keluar rumah enggak takut. Tidak takut dibegal, rampok, diperkosa, tidak takut untuk berbicara yang benar. Walaupun masa Pak Harto ada UU Subversif," beber Kivlan.
Berbeda dengan zaman sekarang, kata Kivlan, ada kekhawatiran saat keluar rumah.
"Tapi tidak setakut yang sekarang. PKI dulu (1965-red) merasa kuat merasa berkuasa. Tapi sekarang belum berkuasa tapi sudah menunjukkan," tegas dia.
Kivlan lalu menceritakan, kelompok PKI targetnya 2019 dengan cara apapun akan berusaha untuk menang.
ADVERTISEMENT
"Baru dia balik, maksudnya pemerintahannya diubah kembali ke pemerintahan komunisme," beber Kivlan yang pernah ditangkap polisi atas kasus makar pada 2017 lalu.