news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komisioner KPU Pertimbangkan Tak Bocorkan Pertanyaan di Debat Kedua

18 Januari 2019 16:31 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Menyigi Visi Misi Calon Presiden 2019 di KoDe Inisiatif, Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Menyigi Visi Misi Calon Presiden 2019 di KoDe Inisiatif, Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usai debat pilpres perdana digelar, KPU berencana menggelar rapat evaluasi pada Senin (21/1). Komisioner KPU Wahyu Setiawan akan mengusulkan panelis untuk tidak memberikan kisi-kisi pertanyaan pada debat kedua yang diadakan 17 Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
“Saya akan merekomendasikan debat kedua untuk soal yang dibuat panelis tidak diberikan kepada paslon. Ini rekomendasi dari saya dan nampaknya arah rapat pleno akan menyepakati hal itu,” kata Wahyu saat diskusi bersama KoDe Inisiatif soal evaluasi debat pertama di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/1).
Wahyu menilai, saat debat perdana Kamis (17/1) kemarin, kedua paslon terpaku pada jawaban yang mereka siapkan karena kisi-kisi telah dibocorkan. Wahyu berharap, dengan tidak dibocorkannya kisi-kisi dari panelis, masing-masing paslon dapat lebih mengelaborasi visi dan misi untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat diskusi bersama KoDe Inisiatif soal evaluasi debat pertama di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet,  Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat diskusi bersama KoDe Inisiatif soal evaluasi debat pertama di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Wahyu memastikan jalannya debat sesi dua akan lebih menarik jika panelis tak membocorkan pertanyaan. Dengan begitu, debat akan terlihat lebih substantif dan mengedukasi.
ADVERTISEMENT
“Karena memang dengan adanya pemberitahuan kisi-kisi itu pada satu sisi membantu para paslon mempersiapkan, tetapi pada satu sisi lain dengan tanda kutip seperti memenjara seolah-olah hanya terpaku dalam kotakan abstraksi kisi-kisi soal,” jelas Wahyu.
“Sehingga debat kedua akan lebih mendebarkan, mengeksplor kapasitas, pengalaman, pemikiran-pemikiran tentang Indonesia 5 tahun mendatang sesuai dengan tema yang diusung,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam debat pilpres pertama, KPU memutuskan untuk memberikan 20 pertanyaan yang disusun 6 panelis kepada capres dan cawapres. Alasannya tak lain masing-masing paslon mampu mempersiapkan diri dengan baik. Kisi-kisi pertanyaan juga telah disepakati oleh kedua timses dan KPU.