Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kondisi Nyak Sandang Membaik, Rindu Keluarga dan Ingin Baca Al-Quran
31 Maret 2018 11:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Keinginan Nyak Sandang (91) untuk dapat melihat telah terwujud. Kondisi Nyak Sandang, kini semakin membaik setelah menjalani operasi katarak, pada Rabu (28/3).
ADVERTISEMENT
"Jarak pandang alhamdulillah mencapai 1 meter, bahkan sekarang bisa lebih mungkin," ujar Maturidi, anak Nyak Sandang di RSPAD Gatot Subroto, Sabtu (31/3).
Meski telah bisa melihat, namun Nyak Sandang masih harus menjalani proses pemulihan di rumah sakit. Maturidi menyebut, penglihatan ayahnya sempat terganggu. Namun, hal tersebut hanyalah efek samping sementara dari obat yang diberikan dokter, selama proses pemulihan Nyak Sandang.
"Sekarang lagi masa pakai obat salep dan sebagainya, mungkin agak sedikit kabur. Tapi pada dasarnya, kata dokter, bukan karena kondisi matanya, tapi memang karena ada salepnya itu," ujarnya.
Menurut Maturidi, Nyak Sandang seringkali menyampaikan kerinduannya kepada keluarganya di Aceh, termasuk kepada cucunya. Namun, kondisi tersebut cukup terobati dengan mendengarkan kabar baik dari keluarganya di Aceh.
ADVERTISEMENT
Kunjungan beberapa pihak termasuk Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, juga menjadi penyemangat bagi Nyak Sandang. Dengan dukungan tersebut, Nyak Sandang menjadi termotivasi untuk segera sembuh pascaoperasi katarak.
"Terima kasih sebesar-besanya juga kepada Bapak Gubernur Aceh yang sudah mengunjungi," jelas Maturidi.
Selain rindu kepada keluarga, kata Maturidi, Nyak Sandang rindu untuk beribadah, tanpa dituntun oleh pihak keluarga.
"Ya pertama beliau ingin membaca Al-Quran, Ingin beribadah, ingin berjalan ke masjid tanpa harus dituntun," kata Maturidi.
Menurut Maturidi, Nyak Sadang masih harus menjalani sejumlah proses kontrol, sebelum dinyatakan pulih 100 persen. Pada Rabu (4/4) mendatang, Nyak Sandang akan menjalani kontrol mata.
"Dokter merencanakan kita stay di sini sampai waktu kontrol hari rabu besok untuk kontrol kembali mata," pungkas Maturidi.
Nyak Sandang merupakan salah satu warga Aceh yang rela menjual sepetak tanahnya demi ikut menyumbang, agar Indonesia bisa membeli pesawat pertamanya di tahun 1950-an. Saat itu pemerintah berjanji akan mengembalikan uang dan memberikan sejumlah santunan kepada para penyumbangnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Nyak Sandang rupanya tak mendapatkan haknya hingga akhirnya ia diberi kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi lantas menjanjikan sejumlah hadiah kepada Nyak Sandang mulai dari operasi katarak hingga menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.