Korban First Travel: Pikiran Saya Puyeng kalau Ingat Umrah

20 Agustus 2017 15:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah bos First Travel di Sentul City (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah bos First Travel di Sentul City (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Banyak korban penipuan First Travel yang depresi karena gagal berangkat umrah. Wajar saja, karena mereka membayar ongkos umrah dengan kerja keras, menabung sedikit demi sedikit, bahkan dari arisan yang hingga kini harus mereka bayar.
ADVERTISEMENT
"Pikiran saya puyeng kalau ingat umrah. Badan saya sepertinya butuh dirawat karena kurang enak terus," kata Kunut (75), korban First Travel yang merupakan warga RT04 RW09 Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/8), seperti dilansir Antara.
Kunut mengaku mulai mengalami permasalahan kesehatan yang mengakibatkan penurunan stamina.
Kunut menyetorkan dana total Rp 32 juta untuk berangkat umrah bersama sang istri ke Tanah Suci. "Uangnya juga dikumpulin dari arisan. Bulanannya sampai sekarang harus saya bayar," katanya.
Kunut bersama keluarganya hanya berharap uang setoran umrah yang diberikan kepada First Travel bisa dikembalikan secara utuh.
"Kami cuma ingin uangnya dikembalikan saja utuh untuk keperluan lain," katanya.
Kementerian Agama — lembaga yang bertanggung jawab pada pengawasan jasa umrah — juga menyebut bahwa First Travel harus mengembalikan uang calon jemaah yang telah mendaftar. Tapi ada daya, bos First Travel — Anniesa Hasibuan yang pernah muncul di New York Fashion Week sebagai desainer dan Andika Surachman — saat ini mendekam di sel polisi. Dari delapan rekening First Travel yang mereka miliki, polisi hanya bisa menemukan saldo Rp 1,5 juta.
ADVERTISEMENT