Korban Keracunan Tutut di Bogor Capai 108 Orang

29 Mei 2018 2:23 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban keracunan tutut di Bogor.  (Foto: dok. Humas Polresta Bgr Kota)
zoom-in-whitePerbesar
Korban keracunan tutut di Bogor. (Foto: dok. Humas Polresta Bgr Kota)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Kesehatan Kota Bogor terus memonitoring kasus keracunan massal akibat mengonsumsi tutut atau keong air tawar. Sejauh ini, korban keracunan tutut mencapai 108 orang.
ADVERTISEMENT
"Hasil penyisiran tim surveilance dan tim kesiapsiagaan Dinkes Bogor tercatat jumlah warga yang keracunan itu ada 108 orang tersebar di lima RT," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/5).
Rubaeah mengatakan, 108 korban keracunan dirawat di enam rumah sakit dan lima puskesmas. Sampai saat ini, masih ada 44 orang yang dirawat di puskesmas, sedangkan 26 orang lainnya dirawat di rumah sakit.
"Sisanya ada yang rawat jalan, dan perawatan di rumah yang didampingi tenaga kesehatan bidan dan perawat puskesmas," imbuh dia.
Rubaeah mengatakan, Pemkot Bogor telah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurut dia, keracunan massal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak 2011.
ADVERTISEMENT
Selama ini belum pernah terjadi kasus KLB keracunan makanan yang melibatkan orang banyak, dalam satu kawasan, di waktu yang sama, dan sumber makanan yang sama.
Rubaeah mengatakan, kondisi korban keracunan sudah berangsur pulih. Dari 70 orang warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Hingga sore ini 39 orang sudah dibolehkan pulang, sisanya 31 orang masih menjalani perawatan," ucap dia.
Rubaeah menambahkan, penanganan kasus KLB ini adalah mengantisipasi jangan sampai terjadi korban meninggal dunia dengan memberikan pelayanan kesehatan.
"Kasus keracunan ini pasien mengalami mual dan muntah, yang harus kita jaga jangan sampai dehidrasi serta menurunkan gejala mual dan muntahnya," kata Rubaeah.
Untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menunggu hasil pengujian laboratorium Labkesda yang akan selsai pada Selasa (29/5) untuk sampel keong sawah atau tutut.
ADVERTISEMENT