Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Korban Pelecehan Seksual di National Hospital Surabaya Stres Berat
25 Januari 2018 17:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Pasien korban pelecehan seksual di National Hospital, Surabaya, oleh seorang perawat laki-laki, mengalami trauma.
ADVERTISEMENT
"Istri saya sampai stres berat, kalau diajak bicara masih tak konsentrasi," ujar suami korban usai menemani istrinya melaporkan kasus pelecehan seksual itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Terpadu Polrestabes Surabaya, Kamis (25/1).
(Sesuai kode etik jurnalistik yang mengatur kejahatan susila, maka redaksi kumparan tidak mencantumkan identitas korban dan suaminya).
Suami korban juga mendukung langkah polisi yang mengejar pelaku berinisial ZA.
Meski ZA sudah meminta maaf, korban dan keluarga tidak terima atas tindakan pelaku dan memilih melaporkan ZA ke polisi.
"Bukan berati kalau sudah minta maaf, kasus pidananya berhenti," tegas suami korban.
Suami korban menceritakan peristiwa pelecehan itu berawal ketika istrinya melakukan operasi kandungan di National Hospital, Selasa (23/1). Usai operasi, korban dipindahkan dari ruang operasi ke ruang pemulihan. Saat di perjalanan menuju ruangan pemulihan, korban yang masih di atas ranjang dan kesadarannya belum sempurna, mendapat pelecehan seksual dari ZA.
ADVERTISEMENT
"Salah satu karyawan pria National Hospital yang melakukan pelecehan," tutur suami korban.
Menurutnya, pelaku meraba payudara istrinya sampai tiga kali. Sebelum meraba, pelaku terlebih dahulu bertanya tentang alamat asal korban.
"Namanya habis operasi, ya belum ada pakaian. Saat itu istri saya sadar, tapi masih lemas dan tak berdaya," jelasnya.
Polisi telah mengejar ZA ke rumah sakit dan tempat tinggalnya. Namun ZA tidak ada. Bahkan disebut dia telah mengundurkan diri dari tempatnya bekerja.