KPAI Dorong Pembentukan Sekolah Darurat untuk Korban Gempa Lombok

11 Agustus 2018 19:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rentetan gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, setidaknya telah mengakibatkan 468 sekolahan rusak. Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menilai kondisi tersebut mengancam proses pemenuhan hak anak atas pendidikan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu,kata dia, KPAI mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk segera membentuk sekolah darurat. Sebab hak anak akan pendidikan tetap menjadi kewajiban pemerintah meski dalam keadaan darurat.
"Bencana gempa ini sudah 2 minggu, ada kerusakan bangunan sekolah, sehingga berpotensi membahayakan peserta didik. Padahal tidak mungkin sekolah diliburkan terlalu lama, maka KPAI mendorong diselenggarakannya sekolah-sekolah darurat dengan menggunakan tenda-tenda darurat di halaman sekolah," ujar Retno dalam rilis persnya, Sabtu (11/8).
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
Untuk keperluan tersebut, KPAI meminta agar BNPB menyediakan tenda yang selama ini untuk pengungsi menjadi tenda kelas darurat. Sedangkan untuk peralatan sekolah, Retno meminta agar dinas pendidikan dapat membantu mendistribusikan secara merata school kit dan prasarana belajar.
Selain itu, ia berharap pihak dinas pendidikan hingga para guru adar menyusun rencana kegiatan pemulihan trauma bagi anak bekerja sama dengan dinas sosial. Serta pihak Kemdikbud dapat melibatkan guru garis depan (GGD) dalam pelayanan tersebut.
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
"Guru-guru yang tergabung dalam GGD harus diberikan pelatihan layanan psikososial yang nantinya dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah terdampak. GGD juga diharapkan aktif dalam mengkampanye anak kembali ke sekolah," kata dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, KPAI juga meminta pemerintah melakukan pemetaan penilaian kelayakan bangunan sekolah. Serta, melakukan rehabilitasi terhadap bangunan sekolahan ke depannya.