Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KPAI: Jangan Biarkan Korban Bully Sendirian
28 Juli 2018 11:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus bully yang menimpa anak-anak dewasa kini tak hanya dilakukan secara langsung, namun juga di dunia maya. Pilunya, beberapa korban mengambil jalan pintas bunuh diri akibat tak kuat menahan bully.
ADVERTISEMENT
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI ) Retno mengatakan, melawan dan mencegah bully, pengawasan orang tua dalam mengontrol anak selama berada di luar rumah sangatlah penting.
Hal ini dikarenakan banyaknya anak-anak korban bully yang sudah melapor kepada guru ataupun kepada orang tua, tetapi respons yang didapat korban hanya lah kata-kata agar korban tidak menanggapi cemoohan itu.
"Karena banyak orang tua yang tidak menggubris keluhan anak mereka yang dibully oleh teman-temennya. Biasanya mereka (orang tua) hanya bilang, udah engga usah ditanggapin, begitu. Sementara engga semua korban tahan dengan semua (bully) itu," ucap Retno di Medan (28/7).
Retno menyampaikan bahwa ketika korban bully merasa tidak didengar oleh siapapun. Agar korban mau melaporkan kejadian yang dialaminya kepada KPAI, untuk saat ini, Retno bersama tim film AIB (Cyberbully) tengah melangsungkan sosialisasi 'Stop Bullying' ke beberapa SMA di 12 kota di Indonesia, salah satunya yaitu Medan.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya sosialisasi ini, kami ingin anak-anak tahu bahwa ia bisa melapor ke kami (KPAI) apabila ia mendapat perlakuan bully, kekerasan seksual atau tindakan kekerasan yang lain. Laporan tersebut kini sudah lebih mudah, karena bisa dilakukan secara online. Hanya perlu masuk ke situs KPAI saja," imbuh perempuan berkacamata itu.
Retno juga berharap agar orang tua lebih responsif akan aduan anaknya yang menjadi korban, sehingga ia tidak merasa sendiri dan terabaikan oleh sekitarnya.
"Kasus bully tidak boleh dianggap sepele. Jika ada yang mengalami ataupun melihat kejadian seperti itu, lapor ke kita. Agar kita terjun ke tempat korban," pungkas Retno.