KPK Tahan Sofyan Basir

27 Mei 2019 23:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PT PLN nonaktif Sofyan Basir (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/5). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT PLN nonaktif Sofyan Basir (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/5). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyidik KPK menahan Direktur Utama PLN nonaktif, Sofyan Basir. Penahanan dilakukan usai penyidik melakukan pemeriksaan Sofyan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1.
ADVERTISEMENT
Sofyan menyelesaikan pemeriksaannya pada sekitar pukul 23.30 WIB. Keluar dari ruang pemeriksaan KPK, ia sudah mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan langsung digiring ke mobil tahanan.
"Pokoknya ikuti proses, terima kasih ya," ujar Sofyan Basir.
Terpisah, juru bicara KPK Febri Diansyah menyebut Sofyan akan ditahan selama 20 hari pertama.
"SFB (Sofyan Basir) ditahan 20 hari pertama di Rutan cabang KPK di belakang gedung Merah Putih Kavling K4," ujar Febri.
Dirut PT PLN nonaktif Sofyan Basir usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/5). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
KPK menduga adanya peran aktif dari Sofyan dalam mengatur jalannya proyek PLTU Riau-1. Peran tersebut terlihat dari aktifnya Sofyan terlibat dalam sejumlah pertemuan guna membahas kelanjutan proyek.
Sofyan diduga berulang kali membahas proyek PLTU, termasuk penunjukan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johanes Budisutrisno Kotjo, untuk menangani proyek PLTU Riau-1.
ADVERTISEMENT
KPK menduga Sofyan bersama-sama eks Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih dan eks Sekjen Golkar Idrus Marham menerima suap dari Kotjo. Eni dan Idrus saat ini sudah divonis masing-masing enam tahun dan tiga tahun bui.
Pada saat dihadirkan sebagai saksi, Sofyan mengaku melakukan pertemuan sembilan kali dengan Eni terkait pembahasan proyek PLTU Riau 1. Sofyan menyebutkan salah satu pertemuan digelar di rumah pribadinya, saat itu hadir Eni, Idrus Marham dan Kotjo.
Menurutnya, saat itu pembicaraan tidak fokus pada PLTU Riau-1, akan tetapi membahas segala hal.