KPU Evaluasi Debat Perdana Pilpres 2019 Senin, 21 Januari

18 Januari 2019 13:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU, Arief Budiman, saat memberikan sambutannya di acara debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU, Arief Budiman, saat memberikan sambutannya di acara debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Debat perdana Pilpres 2019 yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, telah usai digelar. KPU sebagai penyelenggara berencana mengevaluasi pelaksaan debat capres-cawapres itu untuk melihat beberapa kekurangan untuk perbaikan di debat pilpres kedua.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan rapat evaluasi debat perdana akan digelar pada Senin (21/1) pekan depan.
“Kami konsentrasi logistik sampai Minggu (20/1) besok. Senin nanti, kami akan melakukan rapat evaluasi debat pertama sekaligus langsung mulai persiapan debat kedua,” kata Arief di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1).
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Arief mengungkapkan sejauh ini KPU sudah menerima masukan dan evaluasi terhadap pelaksanaan debat perdana Pilpres 2019. Salah satunya, terkait masukan agar para paslon tidak diberi kisi-kisi pertanyaan pada debat selanjutnya.
“Banyak masukan, ada yang mengatakan great, good, bagus, gitu ya. Ada juga yang mengatakan, yaudahlah enggak usah diberikan kisi-kisi, terus macam-macamlah,” ujar Arief.
“Ada yang kritik paslonnya juga. Masing-masing paslon kurang greget, mulai dari segi teknis pelaksanaannya, kemudian alur debat, sampai masing-masing paslon ada catatan itu kan biasa,” imbuhnya.
Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurut Arief, format debat pilpres bisa saja berubah, tapi itu semua tergantung hasil rapat evaluasi bersama pihak terkait. Yang jelas, kata Arief, KPU ingin menyelenggarakan debat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui visi misi dan program paslon.
ADVERTISEMENT
“Tujuan utama debat itu pemilih tahu betul visi misi paslon itu apa. Karena kampanye itu tujuannya penyampaian visi misi, program. Jadi tujuan utama harus tercapai. Kalau metode debat caranya durasinya itu kan cara saja, tapi tujuan utama harus tercapai,” jelas Arief.
Meski begitu, Arief mengaku, sejauh ini KPU belum menerima masukan terkait evaluasi debat dari kedua paslon capres cawapres. “Kalau dari paslon belum. Ini kan dari publik, komentar di medsos kita, banyak. Di media media juga sudah mulai menulis juga,” tutupnya.