KPU Gandeng ITB Terapkan e-Rekap di Pilkada 2020 dan Pilpres 2024

11 Oktober 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU RI Arief Budiman (kanan). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU RI Arief Budiman (kanan). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggandeng ITB untuk menyiapkan sistem rekapitulasi suara berbasis elektronik (e-rekap). Sistem berbasis teknologi tersebut akan diterapkan mulai Pilkada 2020 dan Pilpres 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU RI Arief Budiman menuturkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan ITB sejak Pemilu tahun 2004 lalu. Pemanfaatan teknologi bertujuan agar penyelenggaraan pemilihan dilakukan secara sederhana, waktu yang singkat, serta meminimalisir kesalahan.
"Sejak pemilu 2004 juga kita udah kerja sama dengan ITB. Kerja sama ini bukan kepentingan beberapa golongan tapi untuk kepentingan NKRI," kata dia di Rektorat ITB, Kota Bandung, Jumat (11/10).
Nantinya, Arief menjelaskan, dengan e-rekap masyarakat dapat melakukan pengecekan hasil suara sejak penghitungan suara di TPS. Terkait persiapan, dia terlebih dahulu akan menyiapkan regulasi, administrasi, anggaran, dan persiapan membangun sistem bersama tim ITB.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali menggandeng ITB untuk menyiapkan sistem rekapitulasi suara berbasis elektronik (e-rekap). Sistem berbasis teknologi tersebut akan diterapkan mulai Pilkada 2020 dan Pilpres 2024 mendatang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Penerapan e-rekap sebetulnya sama dengan proses scan C1 yang sudah diterapkan KPU di Pemilu 2014 dan 2019. Data C1 di TPS dikirim ke KPU RI untuk dimunculkan dalam website KPU.
ADVERTISEMENT
"Ketika melakukan pemungutan suara siapa yang semua orang bisa lihat dia ikut teriak sah, tidak sah semua orang bisa lihat. Artinya apa yang ditulis di form C1 plano itu otentik. Nah, yang otentik itu yang kita kirim sebagai salinan. Jadi publik bisa ngecek sejak dari awal dari TPS," tutur dia.
Arif menyebut tingkat kepercayaan publik akan meningkat karena KPU akan lebih transparan dengan memberi akses kepada siapa pun. Dia menargetkan, 813 ribu TPS di Indonesia dapat menampilkan datanya.
"Targetnya 100 persen TPS bisa ditampilkan datanya," ungkap dia.
KPU RI kembali menggandeng ITB untuk menyiapkan sistem rekapitulasi suara berbasis elektronik. Sistem berbasis teknologi tersebut akan diterapkan mulai Pilkada 2020 dan Pilpres 2024 mendatang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Berkat teknologi, Arief mengatakan, tidak diperlukan lagi rekapitulasi manual yang biasa dilakukan seperti penyediaan formulir hingga penyediaan salinan data yang memerlukan biaya besar. Akan tetapi, dia belum memastikan biaya yang akan dipangkas bila e-rekap diterapkan.
ADVERTISEMENT
"Pertama, enggak perlu rekap manual. Rekap manual itu biayanya banyak mulai dari pelaksanaan rekap, pengamanan, penyediaan formulir, segala macam termasuk penyediaan salinan data digital untuk peserta pemilu. Itu biayanya besar sekali," ucap dia.
Di lokasi yang sama, Rektor ITB Kadarsyah Suryadi mengucapkan terima kasih telah menggandeng ITB sebagai bagian dalam menyukseskan pemilu mendatang.
"Tadi disampaikan 2020 akan ada pilkada serentak dan ada rencana e-rekap. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya mengajak ITB dan ITB siap bantu KPU," kata dia.