KPU Lawan Hoaks: Kami Akan Banjiri Medsos dengan Data dan Fakta

8 Januari 2019 19:27 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU, Viryan, di Gedung KPU, Jakarta Pusat (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU, Viryan, di Gedung KPU, Jakarta Pusat (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara pemilu tampaknya jengah dengan isu-isu hoaks yang menerpa mereka. Mereka menilai, isu tersebut digunakan untuk mendiskreditkan KPU dan menolak legitimasi pemilu.
ADVERTISEMENT
Berbekal data, KPU bertekad melawan semua hoaks yang menyerang melalui medium media sosial.
“Kami akan banjiri medsos dengan data dan fakta yang sudah ditemukan. KPU akan optimalkan ini,” ucap Komisioner KPU, Viryan Aziz, di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
KPU mencatat berulang kali mereka diterpa oleh isu miring, yang berulang kali mereka patahkan. Pada 2018 lalu, mereka berhasil menuntaskan dugaan 25 juta data pemilih ganda. Setelah ditelusuri dan pencermatan ulang, dari September hingga Desember, hanya ditemukan ratusan ribu data pemilih ganda.
“Sejak 5 Desember, dilakukan pengecekan sesuai dengan format yang diingnkan Gerindra. Dan hasilnya tidak jauh beda, 700.000-an ribu,” kata Viryan.
Pada awal tahun ini, KPU lagi-lagi menerima kabar hoaks yang menyebut ada 7 kontainer berisi surat suara yang telah tercoblos di Tanjung Priok. Namun, ketika diperiksa, KPU tidak menemukan kontainer ataupun surat suara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada upaya menyebut hoaks pemilu, yang isunya berkembang kotak suara kardus, kontainer, dan dipertanyakan kinerja KPU, Dengan data yang sudah lewat,” imbuh Viryan.
“Kami meyakini appun pandangan manipulasi kalau KPU beserta Bawaslu sebagai kesatuan penyelanggara pemilu, mulai 2019 akan mengintensifkan sosialisasi, dan publikasi. Kami akan jawab hoaks pemilu dengan data-data,” tutupnya.