KPU Pertimbangkan Tambah Durasi di Debat Putaran Kedua

18 Januari 2019 17:45 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat diskusi bersama KoDe Inisiatif soal evaluasi debat pertama di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet,  Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat diskusi bersama KoDe Inisiatif soal evaluasi debat pertama di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/1). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Debat pilpres pertama usai digelar Kamis (17/1) lalu. Beberapa kekurangan yang terjadi di debat pilpres pertama akan dievaluasi untuk perbaikan di debat putaran kedua, termasuk soal durasi debat yang dirasa terlalu singkat.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan rapat evaluasi akan digelar Senin (21/1) mendatang. Tak menutup kemungkinan penambahan durasi debat kedua dipertimbangkan.
“Mungkin, artinya kalau menambah durasi itu menjadi salah satu opsi dari evaluasi kami, kalau kami rasa perlu ditambah akan ditambah,” kata Wahyu usai diskusi Visi Misi Calon Presiden 2019 di Kantor KoDe Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/1).
Penambahan waktu dipertimbangkan karena debat capres memainkan peran penting. Sebagian besar masyarakat mengandalkan ajang ini untuk mengenal dan mengetahui visi-misi capres dan cawapres yang akan dipilih.
Menurut Wahyu, selain debat, ada 8 metode kampanye lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing paslon untuk menyampaikan visi dan misi. Hingga saat ini, baik paslon 01 maupun 02, keduanya belum mengoptimalkan 8 metode kampanye tersebut.
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
“Saya lihat hingga saat ini paslon itu belum mengoptimalkan metode kampanye yang lain, padahal kan ada pemasangan alat peraga kampanye, penyebaran bahan kampanye, penyebaran lewat media sosial, pertemuan tertutup, pertemuan terbatas,” jelas Wahyu.
ADVERTISEMENT
“Nah ini yang mestinya juga perlu dimanfaatkan paslon, sehingga optimalisasi seluruh metode itu penting, karena tidak mungkin debat capres-cawapres itu mampu mewadahi seluruh harapan untuk masyarakat mendapatkan informasi karena (keterbatasan) waktu,” sambungnya lagi.
Wahyu mengimbau masing-masing paslon menyampaikan visi-misi selain lewat debat capres. Ia menilai, debat capres memiliki waktu yang terbatas, sehingga penyampaian visi misi tidak akan maksimal jika hanya melalui debat.
“Karena kalau hanya satu kanal, debat capres cawapres saja, saya kira tidak akan memadai karena waktunya terbatas,” pungkas Wahyu.