KPU: Sudah 200 Juta Surat Suara Tercetak

Anggota KPU, Ilham Saputra Foto: Intan Alfitry/kumparan

Menjelang 17 April, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan proses pencetakan surat suara untuk pilpres dan pileg. Hingga saat ini proses pencetakan surat suara sudah mencapai 22 persen dari total keseluruhan.

"Proses pencetakan surat suara sudah 200 juta yang kita cetak dari total 900 juta," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/2).

Ilham menambahkan, selama proses pencetakan surat suara, KPU belum menemukan adanya masalah serius. Namun KPU menemukan ada beberapa kesalahan teknis yang tidak cukup berpengaruh dalam surat suara.

"Tidak ada, hanya masih ada di sejumlah kabupaten, kota yang namanya sedikit salah di lampiran. Sehingga akan kami perbaiki lagi," lanjut dia.

Gedung KPU Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Ilham yakin proses pencetakan surat suara ini akan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak yakni 60 hari sejak proses pencetakan awal pada 20 Januari lalu. Sehingga surat suara bisa langsung didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia.

KPU dalam pemilu dan pilpres tahun ini akan mencetak sebanyak 939.879.651 surat suara dengan nilai kontrak mencapai Rp 600 miliar. Proses pencetakan dilakukan secara serentak oleh lima konsorsium dan satu perseroan terbatas.

Dalam pengadaan surat suara kali ini, KPU juga mengklaim telah menghemat senilai Rp 291 miliar. Enam konsorsium yang mencetak surat suara ini tersebar di 35 lokasi yang berada di 3 provinsi.

Ilustrasi Surat Suara Foto: Antara/Darwin Fatir

Enam konsorsium tersebut antara lain Konsorsium PT Aksara Grafika Pratama Jakarta memproduksi surat suara sebanyak 68.176.374 lembar, Konsorsium PT Balai Pustaka Jakarta memproduksi surat suara sebanyak 139.894.529 lembar, Konsorsium PT Gramedia Jakarta memproduksi surat suara sebanyak lembar 292.019.984 lembar.

Konsorsium PT Temprina Media Grafika Jawa Timur memproduksi surat suara sebanyak 255 019.544 lembar, Konsorsium PT Puri Panca Pujbangun Jawa Timur memproduksi surat suara sebanyak 107.714.950 serta PT Adi Perkasa Makassar Sulawesi Selatan memproduksi surat suara sebanyak 77.054.270 lembar.