KPU Targetkan 10 Januari Daftar Pertanyaan Debat Pilpres Rampung

5 Januari 2019 13:53 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman saat memberikan keterangan pers di Gedung KPU RI, Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman saat memberikan keterangan pers di Gedung KPU RI, Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
KPU bersama enam panelis debat pertama capres-cawapres tengah menyusun daftar pernyataan yang akan diajukan kepada pasangan calon. Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, KPU menargetkan pertanyaan debat pertama yang menyangkut tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme akan selesai pada 10 Januari, sepekan sebelum debat berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Kita setelah panelis selesai menyusun isu-isu atau pertanyaan untuk debat pertama, segera setelah selesai. Kalau target kita tanggal 10 lah, seminggu sebelum pelaksanaan debat," kata Arief di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).
Arief mengatakan pertanyaan akan menjadi dua tipe, yakni terbuka dan tertutup. Ia menuturkan setelah daftar pertanyaan selesai dibuat, akan diberikan kepada masing-masing paslon. Namun, setiap paslon tidak akan mengetahui pertanyaan mana yang akan ditujukan kepadanya.
"Jadi nanti debat itu akan ada dua model lontaran pertanyaannya. Ada yang terbuka maksudnya pertanyaan itu sudah diserahkan duluan, tapi mereka kan enggak tahu apa yang akan ditanyakan karena kan itu seperti bank soal," kata dia.
Menurut Arief, sekitar 20 pertanyaan akan dibuat oleh tim panelis. Namun, setiap paslon akan ditanyakan masing-masing tiga pertanyaan dari daftar yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kan ada 20 pertanyaan, padahal kan sebenernya yang ditanyakan masing-masing cuma 3. Karena ada 3 segmen yang pertanyaan oleh moderator, berarti nanti ada 3 untuk paslon nomor 01 dan 02. Kan tapi 3 pertanyaan itu mereka belum tahu," tutur Arief.
Sedangkan untuk pertanyaan tertutup, kata dia merupakan pertanyaan langsung yang diberikan oleh masing-masing calon kepada lawannya. Sehingga, setiap calon tidak mengetahui pernyataan apa yang akan diberikan.
"Ada juga pola pertanyaan tertutup itu berasal dari masing-masing paslon, 01 mengajukan pertanyaan ke 02 begitu juga sebaliknya. Nah ini kan enggak ada yang tahu pertanyaan seperti apa," tutupnya.