Kronologi 40 Jam Tragedi Berdarah di Rutan Salemba Mako Brimob

10 Mei 2018 9:21 WIB
Situasi di luar Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di luar Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah 40 jam berlalu, akhirnya para napi terorisme yang membuat kerusuhan di Rutan Salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, akhirnya menyerah. Bagaimana kronologi peristiwa ini dari awal sampai akhir?
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum kronologinya untuk Anda:
Selasa, 8 Mei 2018
Pukul 18.30 WIB
Para narapidana terorisme selesai melaksanakan salat Maghrib. Kemudian, ada seorang narapidana bernama Wawan yang menanyakan soal makanan kiriman dari keluarganya kepada petugas.
Namun, petugas tersebut menjelaskan bahwa makanan titipan tersebut dibawa oleh petugas lainnya.
Pukul 19.05 WIB
Dari arah Blok C, tiba-tiba terdengar teriakan kasar dari Wawan. Ia diduga menjadi provokator yang memicu kerusuhan tersebut. Sekitar 20 menit kemudian, kerusuhan mulai menjalar hingga blok B dan C.
Pukul 20.15 WIB
Dinding dan pintu sel tahanan sempat dibobol oleh narapidana yang beringas. Situasi menjadi semakin tidak terkontrol hingga akhirnya para napi terorisme itu berhasil keluar dari sel.
ADVERTISEMENT
Lima belas menit kemudian, para napi menyeruak masuk ke ruang penyidik. Sejumlah penyidik yang tengah memeriksa tersangka kasus terorisme lain menjadi sasaran amukan. Sebagian berhasil menyelamatkan diri, namun enam orang anggota Brimob disandera.
Empat orang anggota Brimob yang berhasil kabur mengalami luka memar dan sobek di bagian kepala. Mereka kemudian dirawat di RS Bhayangkara.
Sementara, salah satu napi teroris tertembak dalam insiden ini. Pada saat inilah, diduga para napi teroris telah berhasil merebut beberapa pucuk senjata api dari anggota Brimob.
Pukul 21.15 WIB
Aparat kepolisian lalu meningkatkan pengamanan di Rutan Mako Brimob dengan menerjunkan sejumlah anggota bersenjata lengkap untuk melakukan pengamanan. Lima belas menit kemudian, wartawan baru mendapatkan informasi mengenai insiden tersebut, namun belum berhasil mendapatkan konfirmasi ke aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
Pukul 22.25 WIB
Kerusuhan mulai meluas hingga ke Blok C. Para pelaku diduga kuat memiliki hubungan dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin oleh Aman Aabdurrahman.
Pukul 23.20 WIB
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal memberikan konfimasi mengenai kerusuhan tersebut. Di saat yang sama, polisi masih berusaha menangani kekacauan yang ada di dalam rutan tersebut.
Setengah jam kemudian, polisi mulai melakukan pengamanan ketat di sekitar Mako Brimob. Wartawan yang telah datang, diminta untuk menjauh dari lokasi. Sementara, di media sosial foto dan video yang menggambarkan kondisi di dalam Rutan Mako Brimob mulai beredar.
Bahkan, salah satu akun instagram yang disebut milik napi terorisme yang berada di dalam sempat melakukan siaran langsung.
Suasana di dalam Mako Brimob pascakerusuhan. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam Mako Brimob pascakerusuhan. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Rabu, 9 Mei 2018
ADVERTISEMENT
Pukul 00.35 WIB
Kawat berduri mulai dipasang, wilayah yang disterilkan juga diperluas hingga 200 meter dari pintu masuk Mako Brimob. Jalan Komjen M Yasin yang menjadi akses menuju Mako Brimob juga ditutup sementara.
Pukul 01.07 WIB
Brigjen Pol M Iqbal memberikan pernyataan pers yang membenarkan jika terjadi kerusuhan di dalam rutan Mako Brimob yang melukai sejumlah petugas.
Sementara, Jalan Akses UI yang berada di depan Mako Brimob dijaga ketat oleh para personel Brimob dan ditutup sementara.
Pukul 02.15 WIB
Personel kepolisian yang bersiap siaga mengokang senjata laras panjang yang dibawa. Polisi yang dilengkapi dengan helm dan rompi antipeluru tersebut mengambil tempat untuk melindungi diri.
Pukul 05.30 WIB
Area depan Mako Brimob steril dari masyarakat sipil. Baru satu jam kemudian, sejumlah pejabat Polri mulai berdatangan masuk ke dalam Mako Brimob.
ADVERTISEMENT
Pukul 08.30 WIB
Truk TNI terpantau mulai memasuki Mako Brimob.
Pukul 09.03 WIB
7 mobil ambulans memasuki area Mako Brimob secara bergantian. Tak berapa lama, mobil Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) juga menuju ke Mako Brimob.
Kondisi mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang juga ditahan di Rutan Mako Brimob dipastikan aman.
Pukul 11.30 WIB
Polisi menyebut kondisi di dalam sudah mulai kondusif.
Pukul 14.30 WIB
Lima dari enam polisi yang disandera dikabarkan tewas dengan cara yang keji. Sementara satu orang lainnya diduga masih disandera.
Kelima polisi tersebut adalah Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas. Sementara, anggota yang masih disandera adalah Iwan Sarjana.
ADVERTISEMENT
Pukul 15.50 WIB
Kapolri memutuskan mempercepat kepulangannya dari kunjungan di Yordania.
Pukul 17.05 WIB
Negosiasi untuk membebaskan sandera terus dilakukan, sementara kondisi di dalam rutan mulai tenang. Hingga saat ini, kawasan di sekitar Mako Brimob masih steril. Saat adzan Maghrib berkumandang, polisi bersenjata laras panjang masih berjaga.
Pukul 16. 51 WIB
Kelima anggota Polri yang gugur diberi kenaikan pangkat luar biasa. Brigjen M Iqbal menyebutkan kondisi anggota Polri yang disandera dalam kondisi yang baik.
Pukul 17.15 WIB
Polisi mengeluarkan ultimatum agar para napi menyerahkan diri dengan damai, jika tidak, polisi akan segera mengeluarkan upaya terakhir.
Sementara, di RS Bhayangkara, keluarga korban mulai berdatangan untuk memastikan nasib kerabatnya. Keluarga korban anggota Polri yang tewas juga tampak hadir.
ADVERTISEMENT
Tidak lama, pihak kepolisian juga menggelar konferensi pers terkait insiden itu.
Pukul 19.03 WIB
Empat ambulans yang membawa jenazah korban rusuh di Rutan Mako Brimob mulai meninggalkan RS Polri.
Pukul 20.00 WIB
Diketahui 200 anggota Brimob Maluku diterjunkan ke Mako Brimob untuk membantu.
Pukul 21.31 WIB
Polisi kembali menggelar konferensi pers. Mata Brigjen Pol M Iqbal berkaca-kaca saat menceritakan kondisi kelima anggotanya yang gugur dalam peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, mayoritas korban yang tewas justru diakibatkan oleh senjata tajam.
Pukul 22.04 WIB
Seluruh Rutan Salemba Mako Brimob yang terdiri dari Blok A, B, dan C, telah dikuasai oleh napi terorisme. Hingga saat ini, polisi belum berhasil masuk dan masih terus berisaga di luar.
Penggeledahan napi teroris. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penggeledahan napi teroris. (Foto: Dok. Istimewa)
Rabu 10 Mei
ADVERTISEMENT
07.30 WIB
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyebut, jumlah tahanan yang melakukan penyanderaan sebanyak 156 orang.
"Kebetulan bertepatan berada di kompleks Mako Brimob, yang dilakukan oleh seluruh tahanan sejumlah 156 tahanan, melakukan penyanderaan 9 anggota Polri," ucap Syafruddin, di lokasi, Kamis (10/5).
Dia melanjutkan, dari total 9 anggota Polri yang disandera, 5 anggota telah gugur, sedangkan 4 dibebaskan dalam keadaan luka-luka.
Ia memastikan 90 persen napi telah menyerah.
"Sebagian besar di atas 90 persen seluruh tahanan terorisme telah menyerahkan diri," ujar Syafruddin di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).
Syafruddin juga menyebut senjata yang dirampas napi adalah hasil sitaan. Senjata yang mereka rampas sangat berbahaya.
"Ada senjata panjang yang bisa menjangkau 800-900 meter. Bisa nembus sampai jalan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
08.00 WIB
Menkopolhukam Wiranto menyatakan, seluruh napi terorisme telah menyerah. "Kami bukan negosiasi tapi kami ultimatum mereka," ungkap Wiranto di Mako Brimob.
08.30 WIB
Setelah menyerah, napi teroris kemudian digeledah oleh aparat. Sebuah foto menunjukkan ada napi berpakaian hitam tengah digeledah oleh polisi.