KSAL Siwi Sukma Bicara soal Komando Armada III dan Kapal Selam Baru

23 Mei 2018 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantian KSAL di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelantian KSAL di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji langsung bekerja. Siwi akan memulai kerja dari optimalisasi Komando Armada III yang baru dibangun di Sorong, Papua Barat, hingga alutsista.
ADVERTISEMENT
Siwi menjelaskan, Komando Armada III masih memerlukan tambahan personel dan alutsista. Komando Armada yang baru diresmikan 11 Mei 2018 itu akan melengkapi dua Koarmada yang sudah ada sebelumnya di Jakarta dan Surabaya.
"Program itu kan 5 tahun sampai 2019. Itu kan sudah terencana dan sudah jalan, dan kita tinggal meneruskan. Kita tinggal meneruskan seperti di Sorong kita mungkin tiggal melengkapi personelnya, kita tinggal geser alutsista dari sana," kata Siwi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/5). 
Kapal KRI Bung Tomo dan KRI John Lie. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal KRI Bung Tomo dan KRI John Lie. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Pengalaman Siwi sebagai Panglima Komando Armada Barat tentu dijadikan dasar untuk terus menjaga keamanan laut Indonesia. Siwi memang tidak merinci rencana apa yang akan dilaksanakan nanti. Yang pasti, laut Indonesia akan aman.
"Yah pada intinya, wilayah seluruh Indonesia kita ciptakan untuk aman, stabilitas ciptakan damai itu saja," imbuh dia.
Kapal Selam KRI Nagapasa (Foto: Dok. DSME)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Selam KRI Nagapasa (Foto: Dok. DSME)
Terkait dengan alutsista, Siwi akan melanjutkan rencana strategis (rensra) yang sudah dicanangkan sebelumnya. Saat ini, yang menjadi perhatian, yakni produksi kapal selam yang tengah dikerjakan oleh PT PAL Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kan ada kapal selam, kapal selam yang dibangun di PT PAL itu yang jadi suatu proses kita harus diawasi karena itu dibangun di Indonesia full," tutur mantan Danjen Akademi TNI itu.
Pembangunan kapal selam di PT PAL ini memang kerja sama transfer tekonologi dengan perusahaan asal Korea Selatan. Karena itu, seluruh SDM hingga teknologi harus disiapkan sehingga teknologi bisa diserap dengan baik.
"Saya kira program itu PT PAL diharapkan mungkin secepatnya 2019 selesai," ucap dia.