Kubu Jokowi soal Markas Prabowo di Jateng: Itu Basis Merah dan Hijau

10 Desember 2018 16:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arya Sinulingga (Jubir Jokowi-Ma'ruf). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arya Sinulingga (Jubir Jokowi-Ma'ruf). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mengaku tak khawatir dengan rencana rivalnya Prabowo-Sandi yang akan memindahan markas pemenangannya ke Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Arya mengatakan bahwa Jawa Tengah adalah salah satu basis pemilih Jokowi yang sangat kuat.
"Mereka merasakan bagaimana hasil pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12).
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Soal figur Sudirman Said yang pernah bertarung di Pilgub Jawa Tengah, Arya berpandangan berbeda, Ia menilai sosok Ida Fauziah yang kini mendukung Jokowi juga memiliki pengaruh yang tinggi di Jateng.
Tak hanya itu, PKB, PPP, dan PDIP juga memiliki banyak pemilih loyal yang siap berjuang militan memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Bu Idanya kan kuat betul di sana. Kita tahu Jawa Tengah itu markas merah dan warna hijau kan. Jadi tidak bisa langsung diconvert bahwa itu Sudirman Said," kata dia.
Sudirman Said dan Ida Fauziyah. (Foto:  ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said dan Ida Fauziyah. (Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Arya menduga, rencana pemindahan markas pemenangan itu menjadi bukti bahwa Prabowo-Sandi gagal mengkonsolidasikan pemilihnya di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, sehingga kini menyasar Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Mereka pindah ke sana, bahwa mereka gagal mengkonsolidasikan suara di Jakarta dan di Banten kemudian di Jawa Barat juga. Akhirnya mereka menggeser ke Jawa Tengah. Itu adalah bukti bahwa mereka tidak mampu meraup suara," pungkas Arya.