Kumpulkan Uang Seumur Hidup untuk Umrah, Mak Upiah Ditipu First Travel

2 April 2018 17:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada kisah pilu di balik kemewahan hidup bos First Travel Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman yang menggelapkan uang nasabahnya. Salah satunya kisah Yurnaini Niwin Jamek alias Mak Upiah, jemaah First Travel asal Desa Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, yang gagal berangkat umrah.
ADVERTISEMENT
Promo umrah murah First Travel membuat nenek berusia 75 tahun ini tergiur. Dia yang sebelumnya tak berani untuk sekadar bermimpi menginjakkan kaki ke Tanah Suci, seolah mendapat angin segar setelah melihat promo First Travel.
Mak Upiah rela menjual kerbau yang dia beli patungan bersama tetangganya. Kerbau itu dibeli dari hasil bertani selama seumur hidup. Namun uang hasil penjualan kerbau itu tak cukup, Mak Upiah masih harus meminta uang tambahan dari anak-anaknya.
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
Akhirnya pada 2016 biaya umrah Mak Upiah yang harus disetor ke First Travel lunas. Hatinya gembira bukan kepalang. Cita-cita besar yang sudah diidam-idamkannya seumur hidup selangkah lagi terwujud. Mak Upiah dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 4 Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Ia pun berangkat menuju Jakarta. Mak Upiah menumpang tinggal di kediaman anak tetangga sekampungnya di Bekasi. Namun First Travel menunda keberangkatannya hingga lebih dari empat kali.
Lebih dari sebulan Mak Upiah hidup di Jakarta. Biaya hidup di Ibu Kota tak murah baginya. Mak Upiah juga tak enak hati terlalu lama merepotkan saudara sekampungnya itu. Akhirnya dengan berat hati, Mak Upiah memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya tanpa bisa menyentuh Ka'bah.
Mimpinya mulai menguap, tapi Mak Upiah tak benar-benar menyerah. Ia titipkan koper dan ransel First Travel berisi perlengkapan umrah yang sudah dikemas rapi di Bekasi. Dia berharap suatu hari tetap berangkat ke Tanah Suci.
Mak Upiah kerap termenung, walaupun sering tersenyum dan mencoba ikhlas. Tak mungkin bagi Mak Upiak yang sudah bungkuk itu kembali ke sawah untuk mengumpulkan rupiah lagi. Meminta ke anak-anaknya pun mustahil karena penghasilan mereka juga menengah ke bawah.
Kwitansi Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Kwitansi Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
Terketuk melihat nasib Mak Upiah, seorang warga bernama Andri Zainal Kari kemudian membuka donasi melalui kitabisa.com untuk mewujudkan mimpi Mak Upiah berangkat umrah. Donasi akhirnya terkumpul sebanyak Rp 26.371.709.
ADVERTISEMENT
Mak Upiah kemudian didaftarkan umrah melalui PT Penjuru Wisata Negeri cabang Payakumbuh, Sumatera Barat, dengan biaya Rp 21.900.000. Sisanya yakni Rp 5.365.978 diserahkan kepada Mak Upiah untuk biaya manasik, keperluan umrah, dan keperluan sehari-hari.
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Mak Upiak korban First Travel (Foto: Dok. kitabisa.com)
Pada 13-24 Februari 2018, Mak Upiah benar-benar menuntaskan ibadah di Tanah Suci. Akhirnya mimpi Mak Upiah berangkat ke Tanah Suci terwujud, meski dia telah terdzalimi oleh bos First Travel.
Sementara itu saat ini ketiga bos First Travel, Anniesa Hasibuan, Andika Surachman, dan Kiki Hasibuan, masih menjalani proses persidangan di PN Kota Depok. First Travel gagal memberangkatkan 63.310 calon jemaah umrah pergi ke Tanah Suci. Total keseluruhan calon jemaah mengalami kerugian mencapai Rp 905 miliar.
ADVERTISEMENT