Kwik Kian Gie hingga Yusril Hadiri Peluncuran Buku tentang Megawati

23 Januari 2019 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Wakil Presiden Budiono, dan mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong Agum Gumelar di Peluncuran Buku "The Brave Lady". (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Presiden Budiono, dan mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong Agum Gumelar di Peluncuran Buku "The Brave Lady". (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hari ini memperingati hari ulang tahun yang ke-72. Merayakan hal itu, para menteri yang tergabung dalam kabinet gotong royong di era Megawati meluncurkan sebuah buku berjudul 'The Brave Lady' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
ADVERTISEMENT
Mereka yang datang di antaranya Wapres ke-9 RI Hamzah Haz, eks Menteri Negara Riset dan Teknologi Hatta Rajasa, eks Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Gien Gie, eks Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra, hingga eks Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
Tak hanya itu, tampak juga menteri kabinet kerja era Presiden Jokowi seperti Menteri Desa PDTT Eko Putro Sanjoyo dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Serta hadir pula Sukmawati Soekarnoputri.
Suasana Peluncuran Buku "The Brave Lady: Megawati Dalam Catatan Kabinet Gotong Royong", Rabu (23/1). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Peluncuran Buku "The Brave Lady: Megawati Dalam Catatan Kabinet Gotong Royong", Rabu (23/1). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan buku The Brave Lady menceritakan tentang sosok Megawati. Mulai dari rekam jejak, pemikiran, keputusan, dan dinamika kepemimpinan di masa krisis.
"Mengungkap cara pandang kabinet royong terhadap kepemimpinan Megawati," kata Hasto di lokasi peluncuran.
ADVERTISEMENT
“Para menteri kabinet gotong royong yang memiliki mata hati yang sama, dan tergabung dalam pertemuan rutin, Arisan Paguyuban Nusantara, memberikan pandangannya atas kepemimpinan Presiden ke 5 tersebut," imbuh Hasto.
Tak hanya itu, dalam buku itu juga diceritakan seluruh dinamika dan dialektika atas berbagai persoalan bangsa dibawah kepemimpinan Megawati. "The Brave Lady adalah testimoni para menteri kabinet gotong royong, di bawah kepemimpinannya Indonesia keluar dari krisis multidimensi," tuturnya.
Namun demikian, Hasto melanjutkan, esensi pokok dari buku tersebut adalah tanggung jawab kepemimpinan Megawati dan kepercayaan penuh yang diberikan kepada para menterinya.
"Suatu kepercayaan yang hanya muncul karena keyakinannya, bahwa tugas sebagai mandataris MPR harus menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," ungkap Hasto.
ADVERTISEMENT