Laris Manis, Omzet PKL Meningkat Sejak Pindah ke Skybridge Tanah Abang

18 Desember 2018 20:33 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan layang di Tanah Abang digunakan untuk menyediakan tempat bagi para PKL, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan layang di Tanah Abang digunakan untuk menyediakan tempat bagi para PKL, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua pekan lebih setelah uji coba, Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang semakin ramai. Kondisi ini sesuai harapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin mengakomodir para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di trotoar Pasar Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang pakaian bernama Aidil (35) mengaku omzetnya meningkat setelah kiosnya pindah ke skybridge. Menurut dia, peningkatan omzet didukung juga oleh status skybridge yang merupakan bangunan baru.
"Ini kan bangunan baru. Jadi, orang penasaran banyak yang lewat. Jadi, penunjang harganya lebih bagus di sini daripada di bawah," ujar Aidil saat ditemui di skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
Aidil mengatakan, skybridge Tanah Abang ramai ketika pagi dan siang hari. Ramainya pembeli berasal dari penumpang KRL yang melewati skybridge, maupun pengunjung yang memang ingin berbelanja.
Jalan layang di Tanah Abang digunakan untuk menyediakan tempat bagi para PKL, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan layang di Tanah Abang digunakan untuk menyediakan tempat bagi para PKL, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
"Pagi sampai siang ramai. Orang kan lewat sini semua karena bangunan baru. Jadi lewat sekalian, ada yang bagus, sekalian beli. Penunjang (pendapatan) lumayan," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan saat ini seluruh kios yang berada di skybridge sudah terisi oleh pedagang. Selain itu, sudah ada larangan ketat berjualan di pinggir jalan atau di bawa, sehingga saat ini sudah tak ada pemandangan PKL yang berdagang di trotoar depan Stasiun Tanah Abang.
Suasana jalan layang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan layang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
"Lagian di bawah kan sudah ada ultimatum enggak boleh buka (dagangan). Jadi, karena orang enggak buka, terus orang pada (jualan) ke atas," tutur Aidil.
Selain peningkatan omzet, perubahan lain yang dirasakan Aidil yaitu kenyamanan dalam berjualan. Dengan adanya skybridge ia mengaku tak khawatir lagi akan panas dan hujan. "Bedanya, banyak sih. Salah satunya kan lebih adem di sinilah," ucapnya.
Suasana jalan layang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan layang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan)
Dari pantauan kumparan, banyak kios telah tutup sekitar pukul 17.00 WIB akibat hujan cukup deras di kawasan Tanah Abang dan sekitarnya. Meski begitu, pejalan kaki maupun PKL terlihat aman dari guyuran hujan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jalanan di sekitar skybridge juga terpantau lancar dan tidak ada kemacetan atau penumpukan kendaraan di sekitar skybridge Tanah Abang.