Layanan Terintegrasi bagi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

23 November 2017 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 lalu, arus perputaran tenaga kerja antar negara-negara ASEAN akan semakin mudah dan lancar. PT Bank Rakyat Indonesia berperan aktif dalam penyediaan layanan jasa keuangan dan jasa pendukung lainnya untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas para Tenaga Kerja Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu negara dengan kantong TKI terbanyak, Malaysia terpilih menjadi tempat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017. Acara yang digelar di Stadium Perpaduan, Kuching, turut dihadiri 6 Menteri Kabinet Kerja dan dipadati oleh sekitar 6.000 orang TKI. Pada pertemuan itu, Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan paspor dan akta lahir untuk 4 keluarga WNI yang berada di Malaysia.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto, juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada 3 TKI purna (Tenaga Kerja Indonesia yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat dengan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana, serta Konjen RI untuk Kuching, Jahar Gultom. Penyerahan secara simbolis pembiayaan KUR dilakukan dengan harapan agar ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka bisa mengajukan kredit kepada Bank BRI untuk menjadi wirausahawan di Indonesia.
com-Pemberian KUR (Foto: Bank BRI)
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menghimbau agar para TKI menggunakan KUR yang didapat dari BRI dengan tepat guna. “KUR tersebut jangan dihabiskan, harus dihitung dan dikalkulasikan betul agar bisa mengembalikan dan usahanya semakin besar,” usul Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Bank BRI menyediakan dukungan finansial kepada para TKI sebelum mereka berangkat, saat mereka berada di luar negeri dan juga saat para tenaga kerja itu kembali ke tanah air. Sebelum berangkat ke luar negeri, para TKI dapat mengajukan KUR BRI untuk TKI yang merupakan pembiayaan dengan plafond maksimal Rp 25 Juta, yang dapat digunakan untuk mengganti biaya dokumen, kesehatan, pelatihan, kompetensi serta biaya pemberangkatan TKI. Bank BRI juga menyediakan KUR bagi keluarga TKI yang memiliki usaha di Indonesia ketika tenaga kerja itu masih bekerja di luar negeri. KUR BRI juga bisa diajukan setelah TKI kembali ke tanah air dengan harapan tenaga kerja Indonesia memiliki kemudahan terhadap akses pembiayaan sebagai modal untuk membuka usaha sekembalinya mereka dari luar negeri. Bank BRI menargetkan penyaluran KUR hingga akhir 2017 sebesar Rp 71,2 Triliun. Hingga Oktober 2017, Bank BRI telah menyalurkan KUR hingga 84,7% dari target penyaluran. Khusus KUR BRI untuk TKI, hingga Oktober 2017 realisasi penyaluran KUR telah mencapai lebih dari 50% dari target penyaluran.
ADVERTISEMENT
Selain menyediakan akses pembiayaan, Bank BRI juga telah bekerjasama dengan KBRI di Kuala Lumpur terkait layanan produk perbankan untuk TKI yaitu Kartu Pekerja Indonesia Malaysia (KPIM) yang dapat digunakan sebagai tabungan, kartu ATM, dan debet BRI yang juga dilengkapi dengan e-banking BRI. Kartu Pekerja Indonesia ini dilengkapi juga dengan produk lain, seperti pengelolaan dana pensiun yang dikelola oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). KPIM juga dapat berfungsi sebagai identitas TKI dan informasi lain terkait ketenagakerjaan. KPIM Bank BRI juga dilengkapi dengan QR Code yang dapat diunduh di Google Play pada ponsel Android.
Bank BRI memberikan dukungan lainnya, berupa pelatihan dan beasiswa. Bekerjasama dengan OJK dan BI, sejak tahun 2010 Bank BRI memberikan Edukasi Literasi Keuangan kepada tenaga kerja di kantong-kantong TKI di Indonesia. Bank BRI juga menggelar pelatihan bagi para TKI yang akan berangkat ke luar negeri. Khusus untuk TKI yang telah kembali setelah bekerja di Malaysia, Bank BRI bekerjasama dengan KBRI di Kuala Lumpur dan Kementerian Desa menyelenggarakan dan memfasilitasi para TKI dengan memberikan pelatihan selama 3 minggu. Pelatihan ini dilakukan untuk 30 orang TKI setiap bulannya hingga akhir 2018.
ADVERTISEMENT
Selain pelatihan, Bank BRI juga bekerjasama dengan Universitas Terbuka dengan menyediakan beasiswa bagi para TKI yang ingin melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi (S1). Untuk tahap awal, Bank BRI menyediakan 100 beasiswa penuh bagi TKI yang telah lulus seleksi. Bank BRI juga mendukung program pemerintah, yaitu Program Desmigratif atau Desa Migran Produktif. “Harapannya, dengan pemberdayaan yang diberikan oleh Bank BRI bisa meningkatkan kualitas dan kapabilitas TKI sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, baik bagi TKI itu sendiri dan keluarganya,” pungkas Suprajarto.