Ledakan Bom Mobil Terjadi di Sebuah Hotel di Somalia, 28 Orang Tewas
ADVERTISEMENT
Rentetan bom mobil terjadi di depan Hotel Sahafi di Kota Mogadishu, Somalia, Jumat (9/11) waktu setempat. Bom bunuh diri menewaskan 28 orang, terdiri dari 22 orang sipil dan 6 teroris.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Sabtu (10/11), kelompok Islamis militan Al-Shabaab, yang terafiliasi dengan Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Lokasi serangan ini berada di dekat markas besar Departemen Investigasi Kriminal Somalia atau Criminal Investigations Department (CID).
Baku tembak antara petugas CID dan teroris sempat terjadi. Sekitar 20 menit kemudian, ledakan ketiga dari bom yang ditempatkan di sebuah kendaraan beroda tiga meledak di jalan.
"Empat militan (teroris) yang berusaha memasuki hotel ditembak mati oleh polisi dan penjaga hotel," kata kapten polisi Mohamed Ahmed.
"Dua militan lainnya adalah pembom mobil bunuh diri yang diledakkan oleh bom mobil mereka. Mobil ketiga diledakkan dari jarak jauh. Jadi total 28 orang tewas, termasuk enam militan," imbuhnya.
Pemilik hotel, Abdifatah Abdirashid, menjadi salah satu korban tewas dalam serangan bom ini. Mohamed Abdiqani, salah seorang saksi mengatakan, serangan bom bunuh diri pernah terjadi di depan Hotel Sahafi pada 2015, yang juga menewaskan ayah dari Abdirashid.
ADVERTISEMENT
"Para militan yang memasuki kompleks hotel itu menghadapi tembakan-tembakan berat dari penjaga hotel. Abdifatah Abdirashid, pemilik hotel, dan tiga pengawalnya meninggal," kata Abdiqani.
Pihak kelompok Islamis Al-Shabaab mengaku sengaja menargetkan serangan di Hotel Sahafi. Sebab, di tempat itu sering ditinggali pihak kemanan pemerintah Somalia yang ingin mereka gulingkan.
"Kami menargetkannya karena (di sana) bertindak sebagai basis pemerintah. Pejabat pemerintah dan pasukan keamanan selalu berada di hotel," jelas Abdiasisi Abu Musab, juru bicara Al-Shabaab.
Somalia telah dilanda kekerasan dan pelanggaran hukum sejak diktator Mohamed Siad Barre digulingkan pada awal 1990-an.