Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
LP Maximum Security Pasir Putih, Rumah Baru Teroris dari Mako Brimob
10 Mei 2018 10:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Polri memastikan 155 napi terorisme yang terlibat rusuh di Rutan Mako Brimob telah dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Bagaimana nasib mereka di sana?
ADVERTISEMENT
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sri Puguh Utami pada Rabu (9/5) kemarin memastikan, para napi akan dibawa ke Lapas Pasir Putih Nusakambangan. Lapas tersebut adalah lapas dengan fasilitas keamanan paling ketat. Ada dua lapas yang berkategori tersebut, satu lagi adalah Lapas Batu.

Lapas Pasir Putih disebut super maximum security karena punya banyak perbedaan dengan lapas lain. Berikut beberapa di antaranya:
1. One person for one room. Satu sel hanya untuk satu napi, tak ada kesempatan untuk interaksi.
2. Teknologi pengacak sinyal untuk mencegah penggunaan ponsel.
3. CCTV 24 jam yang tersebar di banyak titik.
4. Penjenguk dibatasi dan tidak boleh berhadapan langsung.
5. Perbincangan dengan penjenguk akan direkam.
6. Pendeteksi X-Ray yang sangat detail untuk memastikan barang bawaan tamu.
ADVERTISEMENT
7. Petugas yang ditempatkan di lapas ini punya keahlian khusus.
8. Minim sarana hiburan dan sosialiasi antar-napi.

Berdasarkan data dari sistem database pemasyarakatan, hingga Mei 2018 ada 39 tahanan dan napi yang menghuni Lapas Pasir Putih. Seluruhnya adalah napi dewasa laki-laki. Sementara kapasitas lapas itu bisa menampung 336 orang.
Dengan demikian, bila ditambah 155 orang, total penghuni lapas akan berjumlah 194 orang.

Dari sejumlah pemberitaan, tercatat ada gembong teroris yang sudah menghuni lapas tersebut, yakni Iwan Darmawan Mutho alias Rois. Dia adalah terpidana mati kasus pengeboman Kedutaan Australian di Indonesia.

Selain itu ada napi-napi berbahaya lainnya seperti Wandi Supandi, Saulihun bin Suryani, Taufik Hidaya, Jumri, Juhanda, Ali Zaenal Abidin, Awaluddin, dan Erwin Madani. Mereka adalah pindahan dari Rutan Mako Brimob dan Rutan Cipinang.
ADVERTISEMENT