Ma'ruf Amin: NU dan MUI Tak Dukung Dialog Gus Yahya di Israel

12 Juni 2018 16:07 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Ma'ruf Amin. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Ma'ruf Amin. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin angkat bicara terkait polemik Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, atau yang biasa disapa Gus Yahya. Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC), pada Minggu (10/6).
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Amin mengatakan kehadiran Gus Yahya sebagai pembicara dalam AJC bukan atas nama ulama Indonesia ataupun PBNU.
"Masalah Kiai Yahya itu tidak ada kaitannya dengan MUI apalagi PBNU. Kita tidak memberikan atau mendukung yang dilakukan oleh Yahya Staquf," kata Ma'ruf Amin di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (12/6).
Ia juga menambahkan kehadiran Gus Yahya dalam AJC merupakan wewenang Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menindaklanjuti. Mengingat Indonesia telah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020, dengan salah satu fokusnya mendorong perdamaian di Palestina.
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
"Itu inisiatif sendiri dan tanggung jawab sendiri, nanti kan seberapa jauh itu mempunyai pengaruh terhadap langkah-langkah Kemeterian Luar Negeri. Apakah itu melancarkan upaya Kementerian Luar Negeri dalam mengupayakan perdamaian dengan tetap menjaga Palestina menjadi negara yang merdeka dan berdaulat atau justru mengganggu. Nanti kita akan lihat," terangnya.
ADVERTISEMENT
Meski kehadiran Gus Yahya di AJC untuk menyuarakan perdamaian di Palestina, Rais 'Aam PBNU ini tetap berharap jalur diplomasi perdamaian untuk Palestina hanya melalui Kemenlu.
"Tetapi sebenarnya diplomasi yang kita inginkan tetap melalui Kemenlu secara resmi," jelas Ma'ruf.