Mahfud Blak-blakan soal Cawapres, Sebut Praktikno, Teten, dan Pramono

15 Agustus 2018 7:20 WIB
comment
62
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno (kiri) dan Koordinator Staf Khusus, Teten Masduki (kanan) di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno (kiri) dan Koordinator Staf Khusus, Teten Masduki (kanan) di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mahfud MD akhirnya blak-blakan menyampaikan kegundahan hatinya setelah gagal menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Ia merasa apa yang dilakukannya selama ini adalah perintah langsung dari Istana, meski akhirnya ditelikung pada detik-detik terakhir sebelum pengumuman cawapres yang dilakukan Jokowi bersama ketua umum parpol koalisi di Restorant Plataran, Menteng.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Mahfud mengaku tidak pernah sedikit pun berambisi untuk menjadi cawapres Jokowi seperti anggapan kebanyakan orang.
Mahfud menyebut ada tiga orang yang menghubunginya sebelum deklarasi cawapres Jokowi. Mereka adalah Mensesneg Praktikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. Berikut kronologi lengkapnya:
Rabu, 1 Agustus 2018
Ia menceritakan, sekitar pukul 23.00 WIB, dia diundang oleh Pratikno di Rumah Dinas Widya Candra, saat itu Teten juga ikut dalam pertemuan itu. Di sana disampaikan bahwa ia akan dipilih sebagai cawapres Jokowi dan harus segera mempersiapkan diri termasuk melengkapi sejumlah persyaratan administrasi untuk mendaftar ke KPU sebagai pasangan calon. Selain itu, Pratikno juga menyuruh Mahfud membangun komunikasi dengan PKB agar jalan menjadi cawapres semakin mulus.
ADVERTISEMENT
"Saya diberi tahu, Pak Mahfud sekarang pilihan sudah mengerucut ke bapak, harap bersiap-siap, nanti pada saatnya akan diumumkan. Oke, syarat-syarat yang diperlukan segera mulai disiapkan, tidak harus lengkap yang penting ada dulu, itu tanggal 1 tengah malam pukul 23.00 di Widya Candra," kata Mahfud, Selasa (14/8). kumparan telah mendapat persetujuan dari Mahfud MD untuk mengutip pernyataannya di acara Indonesia Lawyers Club.
Rabu, 8 Agustus 2018
Mahfud kemudian melaksanakan permintaan Istana yang disampaikan oleh Pratikno dan Teten saat pertemuan itu. Sepekan kemudian, Mahfud berjumpa kembali dengan Pratikno dan Teten di lokasi yang sama. Pratikno menjelaskan berbagai skenario saat pendaftaran ke KPU pada malam itu, mulai deklarasi bersama di Gedung Joang 45 hingga berboncengan sepeda motor bersama Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kamis, 9 Agustus 2018
Lalu, pada Kamis, sehari sebelum deklarasi, Mahfud mendapat telepon dari Pramono Anung. Saat itu ia diminta menyerahkan Curriculum Vitae (CV) resmi darinya untuk keperluan administrasi. Pada saat yang bersamaan, Mahfud juga ditelepon oleh Asisten Ajudan Presiden, yang meminta kesediaannya mengukur baju untuk dipakai saat mendaftar ke KPU. Tetapi, Mahfud tidak bisa memenuhi permintaan mengukur baju dan hanya bisa memberikan contoh bajunya untuk dijadikan ukuran.
Ratas persiapan Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
zoom-in-whitePerbesar
Ratas persiapan Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Akhirnya, sembari mengantar CV yang diminta Pramono, Mahfud juga mengantar contoh baju seperti yang diminta oleh Asisten Ajudan Presiden. Setelah selesai, sekitar pukul 13.00 WIB, ponsel Mahfud kembali berdering. Ia disuruh Teten agar segera bersiap dan menunggu pengumuman cawapres yang disampaikan langsung oleh Jokowi. Saat itu, Jokowi tengah bersama ketum-ketum parpol koalisi di Restorant Plataran, Menteng.
ADVERTISEMENT
"Pukul 13.00 WIB, ada komunikasi dengan Pak Teten, dikatakan nanti jam 4 akan diumumkan di Plataran, Pak Mahfud nanti datang ke sana sambil menunggu," ujar Mahfud seraya menirukan ucapan Teten.
Mahfud MD di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Setelah menunggu cukup lama di Resto Tesate, tak jauh dari lokasi Jokowi, Mahfud disuruh Pratikno untuk kembali ke kantornya, komunikasi itu dilakukan via telepon. Akhirnya, Mahfud harus menerima kenyataan pahit urung menjadi cawapres Jokowi dan posisi cawapres beralih ke Ma'ruf Amin.
"Pak Pratikno yang memberi tahu, coba kembali ke posisi semula dulu, habis itu diumumkan gitu," pungkasnya.
Setelah tiba di kantornya, ia lantas diburu oleh wartawan. Setelahnya, Mahfud kemudian dijemput ke Istana untuk bertemu Jokowi. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan penyebab batalnya Mahfud diumumkan sebagai cawapresnya karena dihadapkan pada situasi yang serba sulit. Mahfud pun bisa memahaminya dan telah legawa menerima keputusan Jokowi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana pendapatmu terhadap pengakuan Mahfud itu? Yuk komen di tautan berikut