Maifa, Wanita Tanpa Kaki yang Hidupi Anaknya dengan Berjualan Koran

21 Maret 2018 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maifa Cinta Wulandari (Foto: Facebook/Arif Witanto)
zoom-in-whitePerbesar
Maifa Cinta Wulandari (Foto: Facebook/Arif Witanto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang ingin melihat anaknya sengsara. Dalam kondisi apa pun ia senantiasa berjuang dan bekerja keras setiap hari demi kebahagian anak-anaknya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Maifa Cinta Wulandari, seorang ibu di Malang, Jawa Timur, yang dengan keterbatasan fisik rela berjualan koran demi menghidupi anaknya.
ADVERTISEMENT
Maifa merupakan penyandang disabilitas yang tidak memiliki kedua kaki serta telapak tangan sebelah kiri. Kondisi tersebut merupakan bawaan sejak dirinya dilahirkan oleh sang ibu, yang saat ini tinggal di daerah Purwodadi.
Kisah Maifa viral di media sosial setelah diunggah oleh Arif melalui akun Facebooknya @ArifWitanto, Selasa (13/3) lalu. Dalam unggahan tersebut tampak Maifa yang tengah duduk di pinggir jalan, menunggu orang datang untuk membeli koran dagangannya.
Saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) Selasa (20/3), Arif mengatakan jika kisah Maifa yang ia bagikan itu didapat dari temannya di Malang yang bernama Ruwiyanto.
Melalui Arif, kumparan kemudian menghubungi Ruwiyanto. Ia mengatakan bertemu dengan Maifa sekitar enam bulan lalu. Ruwi bahkan mengaku sempat memantau keseharian Maifa saat sedang menjajakan koran.
ADVERTISEMENT
Ibu satu anak itu mengisi hari-harinya dengan berjualan koran di pertigaan Jalan Letjen Soetoyo, tepatnya di depan Hotel Savana, Malang. Ia biasa memulai aktivitas berjualannya mulai pukul 04.30 WIB hinggga 09.00 WIB.
Maifa penjual koran difabel (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Maifa penjual koran difabel (Foto: Istimewa)
"Saya tahu kondisi Bu Maifa karena saya salah satu anggota lembaga zakat di Malang yang keliling di lapangan. Dia sebelum mangkal jualan koran ke agen dulu habis subuh. Jarak kontrakan Maifa ke lokasi sekitar 2 km," kata Ruwiyanto saat dihubungi kumparan, Selasa (20/3).
Setiap pagi Maifa setia diantar menggunakan becak oleh suami kedua, Nuralim (35) yang baru enam bulan menikahinya. Ia menikah lagi lantaran suaminya yang pertama pergi meninggalkannya saat sang anak masih berusia dua bulan.
"Nuralim kalau habis antar Maifa ke tempat jualan koran, ia langsung kerja cari penumpang pakai becak. Nanti jemput lagi antar pulang," ujar Ruwi.
ADVERTISEMENT
Usai berjualan di kontrakannya yang beralamat di Jalan Simpang Borobudur, Blimbing, Malang, Maifa juga melakukan aktivitas normal seperti ibu rumah tangga lainnya. Mulai dari memasak, menyiapkan keperluan sekolah anaknya, hingga membersihkan rumah.
Dengan keterbatasan fisik, wanita berusia 30 itu tetap semangat mencari uang. Penghasilan yang tak menentu, mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu tetap ia tekuni demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anaknya, Muhammad Aditya Firman Saputra, yang masih duduk di sekolah dasar ke 6.
"Aditya ini ingin sekali menjadi penghafal Al-Quran. Alhamdulillah kalau saya pantau sih ada saja orang yang melintas memberikan uang atau beras kepada Maifa," tutur Pria asal Malang itu.
Maifa penjual koran difabel (Foto: Maifa penjual koran difabel)
zoom-in-whitePerbesar
Maifa penjual koran difabel (Foto: Maifa penjual koran difabel)
Mengetahui kondisi tersebut, Ruwi bersama rekan lembaga zakatnya memutuskan untuk mengunjungi kediaman Maifa untuk memberikan bantuan berupa uang dan biaya pendidikan anaknya sampai ke jenjang perkuliahan.
ADVERTISEMENT
"Kami dari lembaga memberikan bantuan uang senilai Rp 25 juta untuk keluarga Maifa. Dan membebaskan biaya pendidikan Aditya sampai kuliah dan nanti akan kita pastikan sampai mendapatkan pekerjaan yang layak. Jadi dia tidak perlu lagi memikirkan biaya sekolah anaknya," ungkapnya.
Bantuan uang tersebut, Maifa belikan satu motor sebagai pengganti becak yang biasa dikendarai suaminya. Tak hanya itu, uang tersebut juga ia belikan tangki bensin mini sebagai modal usaha suaminya.
"Sisa uang setelah dibelikan motor dan bensin mini, Bu Maifa mempercayakan kepada saya memegang uang sisa tersebut. Hampir setiap hari ia minta uang untuk beli sayuran dan juga uang bayar kontrakan. Kadang Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta," ujar Ruwi.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini sisa uang bantuan Bu Maifa di saya ada Rp 7 jutaan. Suaminya sekarang jualan bensin sambil nyambi ojek. Pemerintah sampai saat ini belum memberikan bantuan. Secara administrasi tidak sesuai KTP, Maifa hanya nama samaran di Malang. Di KTP namanya Siti Nurjanah," tuturnya.
Unggahan Ruwiyanto viral di media sosial dan sudah banyak dibagikan ulang oleh warganet lainnya. Berbagai komentar positif serta dukungan juga membanjiri unggahan tersebut.