Makna Jenderal Kardus Secara Bahasa: Lembek dan Mudah Diatur

9 Agustus 2018 14:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (Foto: AFP PHOTO/ADEK BERRY)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: AFP PHOTO/ADEK BERRY)
ADVERTISEMENT
Pakar Linguistik Universitas Indonesia, Frans Asisi Datang, angkat bicara soal polemik jenderal kardus yang dialamatkan kepada Prabowo. Dia menilai bahwa istilah jenderal kardus yang digunakan politisi Partai Demokrat, Andi Arief, sebagai metafor atas kekecewaannya terhadap Prabowo.
ADVERTISEMENT
Lalu apa makna jenderal kardus dalam perspektif bahasa?
Frans menuturkan bahwa penggunaan istilah jenderal dan kardus untuk menggambarkan sosok Prabowo yang lemah. Dia menyebut sifat lemah tersebut ada pada watak kata kardus yang digunakan.
"Kardus merupakan sebuah alat pembungkus atau wadah untuk menyimpan suatu barang tertentu. Bahannya terbuat dari kertas sehingga sifatnya lembek. Tidak kuat dan mudah dilipat. Berbeda dengan peti, atau wadah penyimpan berbahan kayu," kata Frans saat dihubungi kumparan, Kamis (9/8).
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto usai menemui SBY di Jakarta, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto usai menemui SBY di Jakarta, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Frans menjelaskan, Andi berupaya untuk menciptakan sebuah imajinasi tersendiri tentang Prabowo dengan menggunakan kelompok kata. Oleh sebab itu, yang tercipta adalah satu makna yang begitu peyoratif (mengejek) terhadap sosok Prabowo.
"Penggunaan kardus di sini maknanya untuk menunjukkan kelemahan seseorang yang mudah dipengaruhi, mudah diatur, dan tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan prinsipnya. Sama seperti kardus yang mudah dilipat dan berbahan kertas yang mudah rusak," tambah Frans.
ADVERTISEMENT
Uniknya, kata dia, Prabowo selama ini diasosiasikan sebagai sosok jenderal yang gagah. Namun Andi berhasil menciptakan gambaran baru mengenai sosok Prabowo itu dengan menyandingkan kata jenderal dan kardus dalam satu kesatuan yang sama.
"Jadi, penggunaan kata kardus sebagai metafora dalam kalimat tersebut mau menunjukkan bahwa Prabowo tidak kuat, tetapi lemah," tegasnya.
Wasekjen Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Mega Kuningan (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Mega Kuningan (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Pernyataan politikus Partai Demokrat, Andi Arief, yang menyebut Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus kini tengah menuai polemik. Bukan hanya kader Partai Gerindra yang panas akibat pernyataan itu, tetapi PAN dan PKS turut tersinggung dengan ucapan Andi tersebut.
Terlebih, Andi mengungkap bahwa Prabowo keluar dari koridor perjuangan dengan Demokrat yang saat ini tengah dirintis. Andi juga menuding bahwa Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres. Dia bahkan menyebut PKS dan PAN menerima sejumlah uang dari Sandiaga.
ADVERTISEMENT
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," tulis Andi di Twitternya, Kamis (9/8).