Manuver Perindo Tumbangkan PPP dan PKS di 3 Survei

Bendera Partai Perindo berkobar (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Menghadapi debut perdana di Pemilu Serentak 2019, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mencatatkan hasil yang signifikan di tiga survei jelang Pemilu. Partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu berhasil menumbangkan parpol papan menengah seperti PPP dan PKS.

Dua lembaga survei yang merekam tingginya elektabilitas Perindo itu adalah Indikator Politik Indonesia (Burhanuddin Muhtadi), Charta Politika (Yunartho Wijaya) dan LSI Denny JA.

Berikut uraiannya dirangkum kumparan Selasa (22/5):

Perindo ke Istana Negara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Indikator Politik Indonesia

Indikator merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik pada awal bulan ini, yaitu Minggu (6/5). Dalam data itu, Perindo berada di urutan 6 mengalahkan PKS, PPP, Nasdem, PKS, PAN, Hanura dan partai baru.

Hasil Survei Pemilu 2019. (Foto: Dok. Indikator)

Angka elektabilitas Perindo 4,6% itu meningkat dari survei sebelumnya di bulan September 2017 (2,5%) dan sebelumnya lagi yang masih jauh di angka 0,7%. Survei digelar pada 25-31 Maret 2018 dengan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error +/- 2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menilai, elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019 akan sangat bergantung pada tokoh yang diusungnya atau coattail effect. Dalam hal ini, Perindo menyatakan dukungan kepada Joko Widodo dan ikut mengampanyekan Jokowi.

Charta Politika

Charta merilis hasil surveinya pada Senin (22/5) kemarin. Hasil survei Charta soal elektabilitas Perindo, sama dengan hasil survei Indikator yang menempatkan Perindo berada di urutan 6.

"Perindo bisa dikatakan satu-satunya partai yang dalam simulasi akan lolos (parliamentary threshold) dengan 4 persen," ucap Yunarto dalam paparan survei di Jaksel, Senin (21/5) kemarin.

Survei Elektabilitas Partai Politik (tertutup) (Foto: Dok. Charta Politika)

Survei dilakukan pada 13-19 April 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung. Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Dengan margin of eror 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Data Charta menunjukkan faktor terbesar elektabilitas Perindo karena figur Hary Tanoe (37,8%), program partai (29,7%) dan karena iklan di televisi (16,2%).

Elektabilitas Parpol (Foto: Dok. Charta Politica)

"Dengan adanya parliamentary threshold, baru partai ini yang akan lolos, sementara tiga partai baru lain yang maju PSI, Garuda, Berkarya, bahkan tidak mendapatkan suara sama sekali di sini. PKPI juga tidak mendapatan suara sama sekali. Di sini itu harus masih bertarung dengan angka nol koma," terang Yunarto.

LSI Denny JA

Survei LSI Denny JA ini dirilis pada Selasa (8/5). Dalam survei ini, Perindo memperoleh angka yang setara dengan PAN, dan berhasil mengalahkan PKS dan PPP. Namun angka yang diperoleh Perindo dibawa parliamantary threshold 2,30%, atau ditempatkan sebagai partai divisi bawah oleh LSI Denny JA.

Elektabilitas parpol jelang 2019. (Foto: dok. LSI Denny JA)

"Di divisi bawah, lima partai dengan perolehan suara di bawah Parliamentary Treshold 4%, yaitu, PAN, Nasdem, Perindo, PKS dan PPP," ucap peneliti LSI Adian Sopa dalam paparan survei di Jakarta, Selasa (8/5).

Survei digelar pada 28 April-5 Mei 2018 dengan 1.200 responden. Responden dalam survei dipilih secara multistage random sampling, lalu diwawancarai tatap muka. Margin of error +/- 2,9%.

Merespons hasil survei, Ketua Bidang Media Perindo, Arya Sinulingga, mengaku tak terkejut dengan angka yang diraih partainya. Angka itu sudah diprediksi dan konsisten dari sebelumnya.

“Ini saya lihat sih bukan mengalahkan partai-partai lain, tapi lebih kepada bahwa ada ke konsistenan mereka saja dari berbagai survei yang ada konsisten bahwa ternyata Perindo nilainya sekitar 4 sampai 6 persen saat ini,” ucap Ary di Mess Aceh Amazing Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (6/5).

Sebagai partai yang baru akan memulai debut perdananya di Pemilu 2019, hasil survei itu membanggakan bagi Perindo. Dia tak menampik Perindo meningkat karena gempuran iklan di media, meski sekarang dibatasi.

“Dulu bisa beriklan, sekarang kan udah enggak ada, artinya dengan partai lainnya mesinnya bergerak itu yang membuat dia naik,” pungkas Ary.