Mardani: Deklarasi #2019GantiPresiden Tetap Berlanjut

Mardani Ali Sera hadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pontianak, Minggu (26/8/2018). (Foto: Twitter/@MardaniAliSera)

Politikus PKS Mardani Ali Sera menegaskan, deklarasi gerakan #2019GantiPresiden akan terus berlanjut. Pengadangan yang dilakukan oleh aparat negara tak membuat gerakan #2019GantiPresiden berhenti.

Sebagai penggagas gerakan tagar #2019GantiPresiden, Mardani mengatakan, deklarasi-deklarasi yang digelar di berbagai daerah berjalan natural atas permintaan rakyat. Dia menyebut, pada awal September 2018, deklarasi gerakan #2019GantiPresiden akan kembali digelar di Aceh.

“Kita berjalan secara natural. Deklarasi permintaan daerah. Awal September kami ke Aceh,” kata Mardani melalui pesan singkat kepada kumparan, Senin (27/8).

Menurut Mardani, gerakan #2019GantiPresiden sudah menjadi gerakan sosial. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk konsolidasi untuk mewujudkan bahwa Pemilu 2019 akan menghasilkan presiden baru.

“Karena ini sudah jadi gerakan sosial, walau sudah ada dua pasang capres, kami masih perlu waktu untuk konsolidasi agar semua suara dapat optimal digerakkan menuju #2019GantiPresiden,” jelasnya.

Terlebih, tambah Mardani, keterlibatan BIN dalam pengadangan dan pemulangan Neno Warisman di Riau merupakan bentuk pemyinpangan. Sebab, kata dia, BIN tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi sebuah persoalan.

Menurut Mardani, rakyat bisa menilai apakah bentuk pengadangan itu sebagai wujud dari sikap represif pemerintah dan antikritik.

”BIN seharusnya tidak tampil ke depan tapi selalu mengawasi. Kejadian terhadap Mba Neno menjadi catatan besar kami. Saya selaku anggota DPR akan menyuarakan ini dengan tegas dan jelas. Ini penyimpangan,” paparnya.