Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Marise Payne Jadi Menlu, Retno Berharap Hubungan RI-Australia Menguat
26 Agustus 2018 18:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menunjuk Marise Payne sebagai menteri luar negeri menggantikan Julie Bishop yang mengundurkan diri. Sebagai negara tetangga, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan harapannya kepada Payne.
ADVERTISEMENT
"Semoga hubungan menjadi lebih kuat. Kebetulan saya sudah kenal dekat (dengan Payne)," kata Retno LP Marsudi kepada kumparan, Minggu (26/8).
Retno lalu menyampaikan, Payne baginya sudah tidak asing lagi. Karena sebelum menjabat sebagai menteri luar negeri, Payne menjabat sebagai menteri pertahanan Australia.
"Saya bermitra dengan Marice Payne dalam konteks pertemuan 2+2. Jadi sudah lama bekerja sama," lanjut dia.
Pertemuan 2+2 biasanya membicarakan masalah pertahanan dan maritim di antara Indonesia dengan Australia. Masing-masing negara diwakili menteri luar negeri dan menteri pertahanan.
Sebelumnya, Retno juga telah menyampaikan terima kasih kepada Bishop beberapa saat setelah mundur, atas hubungan dan kerja samanya selama ini. Selama menjabat sebagai menteri luar negeri, Bishop menurut Retno sangat kooperatif.
ADVERTISEMENT
"Sudah komunikasi (dengan Bishop) dan saya katakan terima kasih untuk kolaborasi dan kooperatifnya yang sangat baik selama ini," ucap mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini.
Pengumuman Payne menjadi menteri luar negeri disampaikan langsung oleh Morrison di sayap kanan kantor perdana menteri. Selain itu, Morrison juga mengumumkan susunan menteri lainnya yang duduk di kabinetnya.
Sementara itu, untuk mengisi kekosongan menteri pertahanan yang ditinggalkan Payne, Morrison menunjuk Christopher Pyne. Christopher Pyne adalah mantan menteri industri, inovasi, dan ilmu pengetahuan di era Perdana Menteri Malcolm Turnbull.