Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Maruarar soal Insiden Piala Presiden: Saya Kurang Jago Protokoler
19 Februari 2018 15:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, secara terbuka meminta maaf atas dicegahnya Anies Baswedan oleh Paspampres sehingga tidak ikut dalam mendampingi Presiden Joko Widodo memberi hadiah dan Piala Presiden . Maruarar mengakui ada kesalahan yang dilakukannya dalam insiden itu.
ADVERTISEMENT
Maruarar mengatakan, nama Anies Baswedan memang tidak masuk dalam daftar yang mendampingi Presiden saat menyerahkan Piala Presiden. Dia berasumsi kalau Persija memenangkan pertandingan otomatis Anis juga akan ikut bersama Presiden turun ke bawah untuk ikut juga menerima hadiah.
"Jadi saya memang salah. Dan sebagai orang yang salah saya juga tidak takut untuk meminta maaf. Di sini logika saya yang salah dan saya kurang jago soal protokoler ini mungkin ini catatan buat kami untuk lebih baik lagi," ucap Maruarar, saat jumpa pers di Stadion GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/2).
Politikus PDIP itu meminta semua pihak untuk tak membesar-besarkan masalah ini. Maruarar menyebut hubungan antara dirinya dengan Anies baik-baik saja.
Maruarar memastikan tidak ada masalah pribadi antara dirinya dengan Anies. Bahkan, dia sudah mengatur waktu untuk bertemu dalam jamuan makan malam.
ADVERTISEMENT
"Kawan-kawan juga pasti melihat pada saat acara penutupan penyerahan hadiah itu saya juga ikut turun langsung ke bawah bahkan saya juga ikut angkat meja agar prosesnya itu berlangsung cepat dan saya balik naik lagi jemput Pak Presiden dan yang lainya," tutur Maruarar.
Maruarar memastikan, tindakan Paspampres menahan Anies untuk tidak ikut mendampingi Jokowi juga merupakan bagian dari kesalahannya. Sehingga tidak perlu ada pihak yang menyalahkan siapa pun atas kejadian ini.
"Ini pikiran saya dan persepsi saya salah ke depan. Nanti kalau saya masih dipercayai saya akan mencoba lebih baik lagi, saya yang bersalah saya minta maaf kepada Pak Presiden dan Gubernur DKI," tutup Maruarar.