Massa Gelar Aksi di DPRD Sumut, Minta Paslon 01 Didiskualifikasi

24 Mei 2019 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Depan Kantor DPRD Sumatera Utara ketika massa GNKR menyampaikan aspirasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Depan Kantor DPRD Sumatera Utara ketika massa GNKR menyampaikan aspirasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumut, Kota Medan, Jumat (24/5). Mereka menyampaikan aspirasi terkait dugaan kecurangan di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Selain itu, massa juga meminta KPU mendiskualifikasi paslon 01 karena dianggap melakukan banyak kecurangan.
"Kita sampaikan, bahwasanya tidak semua orang dapat kalian bungkam, tidak semua hati bisa kalian bayar. Ada sekelompok orang yang berani menegakkan kebenaran di depan penguasa yang zalim. Diamnya kita pupuk yang subur, munculnya kediktatoran di negeri ini," ujar Penasihat GNKR Heriasnyah dalam orasinya.
Suasana di Depan Kantor DPRD Sumut ketika massa GNKR menyampaikan aspirasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Massa tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat aksi tersebut, jalan di depan kantor DPRD Sumut di tutup sementara.
Dalam aksi itu, massa aksi meneriakkan yel-yel, "Terima kasih TNI, terima kasih TNI'. Namun, beberapa menit kemudian, para pengunjuk rasa meneriakkan yel yel yang menyindir aparat kepolisian.
"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi, Pak Polisi. Jangan ikut kompetisi," seru massa.
Sejumlah Polisi wanita ikut mengamankan aksi di Depan Kantor DPRD Sumatera Utara ketika massa GNKR menyampaikan aspirasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Pada kegiatan itu, massa juga membacakan lima tuntutan. Yakni minta agar putuskan KPU dibatalkan, diskualifikasi paslon 01, bebaskan tahanan politik dan cabut semua laporan terkait UU ITE , UU Makar , UU Pencucian Uang. Kemudian meminta agar ada investigasi terhadap korban pemilu, serta pengembalian kedaulatan kepada rakyat.
ADVERTISEMENT
"Jika tidak dituruti kami rakyat Indonesia dan mahasiswa akan melakukan gerakan reformasi," ujar orator.
Massa rencananya akan membubarkan diri usai salat Tarawih. Mereka menggelar salat Magrib dan buka bersama di lokasi.