Masyarakat Aceh Masih Enggan Terima Pasien Sakit Jiwa

1 November 2018 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi depresi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Stigma masyarakat Aceh terhadap pasien yang mengalami gangguan jiwa masih dipandang negatif. Keluarga bahkan warga enggan menerima mereka kembali ke kampung halamannya, meski telah sembuh usai mendapatkan penanganan dari Rumah Sakit Jiwa.
ADVERTISEMENT
“Diskriminasi dan stigma negatif terhadap pasien sakit jiwa masih tinggi. Sehingga mereka tidak mau menjemput dan menerima kembali keluarganya,” ucap Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, Makhrozal, pada kumparan Kamis (1/11).
Dia menjelaskan, di Aceh selama ini pihaknya telah melakukan kegiatan bebas pasung yang merupakan salah satu prioritas Pemerintah Aceh. Sejak tahun 2010 sampai sekarang, sudah 333 penderita sakit jiwa yang dipasung telah dilepas.
Kemudian mereka yang telah dilepaskan itu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa dan ditangani sesuai dengan prosedur sampai sembuh secara klinis, mandiri dan direhabilitasi secara psikosial. Setelah itu, pasien dipulangkan kembali ke keluarga dan masyarakat.
Meski demikian kata dia, masih ada keluarga yang tidak mau menerima bahkan menjemput mereka.
ADVERTISEMENT
“Dalam hal ini kita sudah berkoordinasi dengan Dinkes, Dinsos dan dinas terkait lain untuk melakukan droping pasien atau mengantarkan mereka ke keluarganya dan menjelaskan untuk bisa diterima dan masyarakat bisa memberdayakan kembali dan menerima sebagai saudaranya,” sebut Makhrozal.
Di samping itu, kata dia, untuk tahun 2018 pihaknya sudah menjemput pasung sebanyak 22 kasus. Mereka yang telah dilepaskan pasungnya telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani penyembuhan.
“Untuk tahun ini kita sudah menjemput pasung 22 kasus, kemarin tim juga sudah berangkat ke Kabupaten Bener Meriah untuk melepaskan dua orang yang dipasung, dan minggu depan akan dilepaskan juga orang yang di pasung di kabupaten Aceh Selatan,” tuturnya.
“Semua pasien itu kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk ditangani sesuai proses hingga sembuh setelah itu baru dipulangkan ke keluarganya lagi,” tambah Makhrozal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, istri Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah Dyah Erti Idawati, saat melakukan kunjungan bakti sosial bersama lembaga Aceh Charity ke RSJ Banda Aceh, Rabu (31/10) mengatakan, pihaknya akan memperhatikan pasien yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Saya melihat mereka di sana (RSJ) sudah teperhatikan dengan baik walaupun banyak kekurangan seperti ada pasien dari keluarga miskin. Mungkin nantinya akan saya minta bantuan ke pak PLT supaya ada bantuan khusus untuk mereka,” ujarnya.