Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
MbS Sebut Jamal Khashoggi Ekstremis Pengikut Ikhwanul Muslimin
2 November 2018 10:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) menyebut Jamal Khashoggi seorang ekstremis. Hal tersebut dilontarkan MbS beberapa hari setelah Khashoggi terbunuh.
ADVERTISEMENT
Menurut sumber anonim di Gedung Putih kepada Washington Post, Kamis (1/12), hal ini disampaikan MbS dalam komunikasi lewat telepon dengan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, dan Penasihat Nasional AS John Bolton pada 9 Oktober lalu. Tujuh hari sebelumnya, pada 2 Oktober, Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Kepada dua orang itu, MbS mengatakan Khashoggi adalah anggota kelompok Ikhwanul Muslimin. Bagi Saudi, Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang terlarang.
Mengenai dugaan Khashoggi anggota Ikhwanul Muslimin, keluarga jurnalis itu berulang kali membantahnya, demikian dilansir Telegraph.
Meski demikian, Khashoggi pernah menyatakan simpatinya terhadap beberapa agenda Ikhwanul Muslimin. Selain itu, pria 59 tahun ini memuji Qatar sebagai salah satu negara di jazirah Arab yang menjalin hubungan dengan kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
Misteri kematian Khashoggi hingga kini belum terungkap. MbS dituding terlibat karena beberapa pelaku pembunuhan Khashoggi adalah orang-orang dekatnya.
Dalam memberikan keterangan soal kematian Khashoggi , pemerintah Saudi selalu berubah-ubah.
Awalnya, mereka bersikeras menyebut Khashoggi sudah keluar dari gedung konsulat. Namun, dua pekan setelahnya Saudi mengakui Khashoggi telah tewas terbunuh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pembunuhan Khashoggi direncanakan dan melibatkan figur top di Saudi.