news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Megawati ke Prabowo: Jika Ingin Bertemu Jokowi Lagi Pasti Diterima

24 Juli 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (kanan) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kanan) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Setelah pertemuan, Megawati menyinggung keinginan Prabowo untuk kembali bertemu dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Megawati mengatakan apabila Prabowo ingin bertemu kembali dengan presiden terpilih Jokowi, ia bersedia untuk menyampaikan keinginan itu kepada Jokowi.
"Silakan datang ke tempat saya kapan pun, begitu juga kalau Mas Bowo (sapaan Prabowo) ingin bertemu dengan Presiden. Kalau memang harus, saya diminta untuk bisa menyampaikan, saya sampaikan," kata Megawati di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
Namun, mantan presiden kelima RI itu menganggap sebaiknya Prabowo menyampaikan keinginannya langsung kepada Jokowi. Ia yakin capres 02 itu dapat diterima dengan baik.
"Tapi kalau Mas Bowo, sebaiknya menurut saya, pasti ngomong sendiri saja dengan Pak Jokowi. Pasti akan diterima beliau dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Megawati tak ingin mengatikan pertemuannya dengan Prabowo dengan kerja sama di kabinet. Terlebih, ia menuturkan, keputusan kerjasama dengan Prabowo merupakan hak prerogatif yang dimiliki Jokowi sebagai presiden terpilih.
ADVERTISEMENT
"Itu pun saya mengatakan bahwa, Mas (Prabowo), semua itu hak prerogatif presiden terpilih," ucapnya.
Megawati menegaskan meskipun sempat miliki perbedaan pilihan di Pilpres, namun tidak ada oposisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Sehingga ia mengajak semua pihak untuk bersatu membangun bangsa. Meski tak selalu diartikan masuk ke dalam gerbong pemerintahan.